2018, Jawa Timur Punya Sirkuit Baru

Selasa, 29 Desember 2015 18:55 WIB
Kontributor: Fajar Kristanto | Editor: Zainal Hasan
© Fajar Kristanto/INDOSPORT
 Copyright: © Fajar Kristanto/INDOSPORT

Ditutupnya Sirkuit Kenjeran membuat Jawa Timur (Jatim) tidak memiliki arena balapan yang representatif. Para pebalap kini hanya bisa menanti arena yang akan dibangun oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya di kompleks Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Dispora Kota Surabaya telah menganggarkan pembangunan sirkuit balap kelas internasional di kompleks GBT senilai Rp192 miliar. Pembangunan sirkuit permanen itu akan mulai dikerjakan pada 2016. 

Lintasan balap sepanjang 1.100 meter dengan banyak tikungan itu ditargetkan selesai pada 2018. Menariknya, kabar yang beredar sirkuit ini nantinya dapat digunakan untuk drag race, road race, motocross hingga supersport.

Di sirkuit itu nantinya juga akan dibangun tribun dan kantor ofisial pebalap. Sebagai rangkaian pengerjaan sirkuit di kawasan GBT, target pertama adalah mengerjakan lintasan drag race. 

Targetnya pada awal tahun depan sudah ada pengerjaan. Jalur lurus sepanjang 400 meter dibangun selebar 30 meter dengan rincian 20 meter untuk lintasan balap dan lima meter di sisi kanan dan kiri lintasan sebagai antisipasi pembalap bila jatuh.

Konstruksi berstandar internasional ini hasil dari konsultasi dengan Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jatim. Hal ini tentu menjadi harapan dalam membina dan mengembangkan potensi-potensi pebalap bagi IMI Jatim.

"Kami mendukung penuh pembangunan Sirkuit GBT. Selain itu, denah untuk Sirkuit GBT tersebut hasil konsultasi dengan kami kemudian mendapat rekomendasi kami," kata Ketua IMI Jatim Bambang Haribowo kepada INDOSPORT.

"Dari keterangan Dispora Surabaya, pembangunan proyek ini akan dikerjakan secara bertahap. Saat ini yang baru selesai memang Detail Engineering Design (DED)-nya. Informasi terbaru yang saya peroleh, proses pengurukan pertama sudah dimulai," tambahnya.

Menurutnya dengan ditutupnya Sirkuit Kenjeran secara tidak langsung telah menghambat perkembangan event balapan di Jatim. Sirkuit yang terletak di kawasan wisata Kenjeran Park itu ditutup untuk membangun wahana permainan.

Kabar penutupan sirkuit pun sudah dipastikan berlangsung pada 6 Juni lalu. Sirkuit yang berlokasi dekat pantai ini memang bukan milik pemerintah setempat.

Bambang mengatakan berkaca dari rentetan perjalanan event selama 2015, IMI Jatim akan melakukan perubahan untuk memajukan balap di Jatim sendiri. Sepanjang tahun ini, banyak event-event yang digeber menggunakan sirkuit dadakan, terutama untuk drag bike. 

Karena sirkuit yang untuk drag bike masih tergolong minim. Dalam artian kondisi jalanan sampai ukuran sirkuit masih belum layak untuk sebuah event tertinggi di daerah sekelas Kejuaraan Daerah (Kejurda).

"Sirkuit yang dipakai selama 2015 memang jalan raya, jadi wajar saja jika jalanannya kurang layak. Tapi, memang tidak mudah juga mencari lintasan sempurna jika bukan khusus sirkuit. Sebab, point yang harus diperhatikan meliputi kondisi jalanan, lebar sampai panjangnya musti ada aturan pakemnya. Beda cerita dengan khusus sirkuit," jelas pria yang kerap disapa Bambang Kapten ini.

Dia mengaku juga akan berencana menemui Dispora Jatim agar dapat dibangunkan sirkuit lain yang layak untuk menggeber event internasional. Bambang mengaku telah diminta oleh Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf untuk memasukkan proposal pengajuan. 

"Memang sudah seharusnya Jatim punya sendiri. Kami telah diminta untuk mengajukan proposal oleh Wagub Jatim. Saat ini masih kami kerjakan detail proposal sampai desain sirkuit yang idealnya terletak di dekat Surabaya karena sarana, prasarana dan infrastruktur menunjang," tandasnya.

118