Penyebab Rio Haryanto Finish di Urutan 17

Jumat, 8 April 2016 03:18 WIB
Penulis: Abdul Hamid | Editor: Hendra Mujiraharja
© Hamid/INDOSPORT
Sesi taya jawab Rio Haryanto dengan awak media. Copyright: © Hamid/INDOSPORT
Sesi taya jawab Rio Haryanto dengan awak media.

Pembalap muda Indonesia tampil lebih baik dalam seri kedua yang berlangsung di Sirkuit Sakhir, Bahrain, Minggu (03/04). Ia mampu menyelesaikan 57 lap dan finish di urutan 17.

Pencapaian luar biasa ini labih baik dari balapan perdana di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia. Saat itu, pembalap asal Solo tersebut gagal menyentuh garis finish.


Rio Haryanto berhasil finish dalam balapan di Bahrain.

Walau pun berhasil menuntaskan semua lap di GP  Bahrain, Rio hanya mampu finish di urutan terakhir. Padahal pembalap 23 tahun tersebut bisa finish di urutan lebih depan lagi jika saja strategi penggunaan ban yang diterapkan benar.

"Kita mempertimbangkan ban medium karena itu pit stop terakhir kita. Jadi kita habiskan race terakhir ini dengan ban medium, tapi prediksi tim salah. Padahal ban yang paling bagus dalam kondisi tersebut adalah yang soft," ujar Rio pada saat pertemuan dalam acara Gathering.

Rio juga menambahkan bahwa kesalahan strategi tersebut cukup membuatnya kecewa. Pasalnya, sebelum dimulai balapan rencananya akan menggunakan ban soft, soft dan super soft.


Seorang perempuan memegang nomor mobil Rio Haryanto.

Meskipun begitu, pembalap kelahiran 22 Januari 1993 ini tetap sabar dan menjadikan ini sebagai pengalaman barharga.

"Sebelum lomba kita selalu berdiskusi dengan leader dan semua leader mengungkapkan bahwa ban yang bagus adalah soft, soft. Terbukti bahwa yang juara pun menggunakan ban soft dan super soft. Plan tersebut kenyataannya berbeda dengan yang terjadi di lapangan,” kata Rio.

“Meskipun begitu itu merupakan pengalaman yang sangat berharga dan saya akan lebih flaksibel lagi untuk memilih di session saya," tambahnya.

380