Pembalap asal Italia itu adalah Antonio Giovinazzi, yang saat ini berkiprah di ajang GP2 Series. Karena penampilan gemilang Giovinazzi di GP2, raksasa F1 Ferrari memberikan kesempatan kepadanya untuk menjajal mobil berlogo kuda jingkrak itu.
Uji coba yang dilakukan oleh pembalap 22 tahun itu masih berupa sebuah alat simulasi, dan bukan mobil jet darat milik Ferrari yang sebenarnya. Namun, Giovinazzi tetap bersyukur bisa mendapat kepercayaan dari Ferrari.
"Ini merupakan sebuah pengalaman yang menarik, dan saya ingin berterima kasih kepada Ferrari atas kesempatan yang diberikan ini," ujar Gio, panggilan akrab Giovinazzi, yang dikutip dari PlanetF1.
Gio sendiri merupakan pembalap berbakat yang cukup tenar di Indonesia. Saat ini ia membela tim Prema Racing dan menjadi salah satu kandidat juara GP2 musim ini. Saat ini Gio menempati posisi kedua klasemen sementara pembalap GP2 dengan torehan 164 poin, selisih 10 poin dari Pierre Gasly.
Antonio Giovinazzi (kiri) saat berada di Indonesia bersama Sean Gelael (tengah) dan Mitch Evans.
Selesai melakukan uji coba simulasi tersebut, Gio pun langsung memfokuskan dirinya kembali di GP2 dan berusaha memenangkan setiap perlombaan yang tersisa.
"Setelah ini, saatnya saya kembali berkonsentrasi pada balapan yang tersisa di GP2," lanjutnya.
Berikutnya Gio akan bertarung memperebutkan gelar juara di dua balapan terakhir di Sirkuit Sepang, Malaysia pada 1-2 Oktober 2016 dan Sirkuit Yas Marina pada 26-27 November.
Nama Gio cukup terkenal di Tanah Air karena mendapat sponsor dari Pertamina serta BNI. Selain itu, Gio juga mendapat sponsor utama dari KFC Indonesia Jagonya Ayam, bersama Sean Gelael dan Mitch Evans.
Bukti tersebut terlihat dari baju balap yang dikenakan Gio, di mana terdapat logo Pertamina dan BNI, serta Jagonya Ayam KFC Indonesia sebagai sponsor utama. Hal itu berbeda dengan rekan setim Gio di Prema Racing, Pierre Gasly, yang mendapat sponsor utama dari Red Bull.
Antonio Giovinazzi (kiri), Pierre Gasly (tengah), dan Sergey Sirotkin saat berada di podium feature race GP Hungaria.
Penulis: Rendy Gusti