Keberhasilan Marquez menjadi yang terdepan menyentuh garis finis tercepat di Motegi membuat perolehan poinnya sudah tak mungkin bisa terkejar Rossi dan Lorenzo yang gagal meraih poin akibat terjatuh dan gagal finis.
Marquez kini mengantongi 273 poin, sementara Rossi 196 poin dan Lorenzo 182 poin, meski kejuaraan masih menyisakan tiga seri balapan lagi.
Keberhasilan Marquez mengklaim gelar juara dinilai sarat dengan keberuntungan. Pasalnya, sejak sebelum balapan dimulai kedua pesaingnya, Rossi dan Lorenzo dikabarkan tidak dalam kondisi ideal untuk membalap.
Hal itu setidaknya diisyaratkan oleh pembalap Ducati, Andrea Dovizioso pasca balapan. Ia menyebut bahwa X-Fuera, julukan Lorenzo membalap dengan cara yang aneh.
"Saya melihat Lorenzo membalap dengan cara yang aneh," ujar Dovizioso dalam konferensi pers usai balapan.
Lorenzo sendiri mengakui jika kondisi fisiknya memang tidak dalam kondisi ideal pasca terjatuh di sesi latihan bebas ketiga. X-Fuera tidak dapat menyembunyikan rasa sakit di bagian kaki kirinya meski telah mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit.
"Obat penghilang rasa sakit dan adrenalin membalap membuat rasa percaya diri saya lebih meningkat - terutama dengan kondisi kaki kiri saya sekarang. Awalnya, saya khawatir kaki kiri cedera berat, tapi syukurlah itu hanya cedera otot meski rasa sakitnya luar biasa," ujar Lorenzo sebelum kualifikasi.
Setali tiga uang dengan rekan setimnya, Valentino Rossi yang juga mengisyaratkan bahwa kondisinya fisiknya kurang siap untuk melakoni balapan di Motegi. Rossi mengaku terkena demam dan badannya meriang, sebelum melakoni sesi kualifikasi.
The Doctor, julukan Rossi, bahkan mengaku tidak percaya ia bisa meraih posisi pole dengan kondisi fisiknya yang tidak sehat.
"Fantastis bisa meraih pole ketiga musim ini. Kita berjuang keras selama akhir pekan untuk menemukan pengaturan motor yang tepat. Sementara saya tidak dalam kondisi 100 persen sehat. Saya sedikit sakit," beber Rossi usai menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi.