Kemenpar Targetkan Putaran Uang Sebesar 100 Miliar di MXGP 2017

Senin, 6 Februari 2017 20:22 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Gerry Anugrah Putra
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Menpar dengan Menpora Menghadiri Penempelan Stiker Sriwijaya Air MXGP bertempat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Menpar dengan Menpora Menghadiri Penempelan Stiker Sriwijaya Air MXGP bertempat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Indonesia dipastikan menjadi tuan rumah untuk event balap motor cros dunia, MXGP 2017. Event ini sendiri akan berlangsung di Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung pada 4-5 Maret 2017 mendatang.

Perhelatan ini sendiri menjadi ajang sport tourism Indonesia. Sebab, tak hanya sisi olahraga saja yang akan ditonjolkan, namun keindahan akan kepulauan Bangka ini juga akan menjadi daya tarik perhelatan ini.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pun melihat potensi besar dalam perhelatan ini. Bahkan bagi Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya, akan ada perputaran uang yang besar dalam event ini.

"Kalau dihitung MotoGP itu Valuenya sebesar 3 triliun rupiah. Sementara kalau MXGP ini memiliki value sekitar 800 miliar rupiah,"  ucap Menpa, Arief Yahya pada acara penempelan striker MXGP pada bodi Sriwijaya Air di Hanggar 4 Bandara Soekarno-Hatta.

"Tentu ini dapat dibilang perhelatan besar dan harus didukung. Ini juga event internasional pertama yang berkaitan dengan otomotif yang berlangsung di Indonesia," jelas dia.

Melihat potensi besar ini, Arief pun memiliki target penonton yang cukup besar pada event ini. Setidaknya hal itu akan membantu dalam promosi pariwisata Indonesia di mata dunia.

"Target dari wisatawan mancanegara meraih pendapatan 65 miliar rupiah dan domestik 50 milar rupiah. Dengan begitu akan ada total sekiatar 100 miliar rupiah perputaran uang dalam event ini," beber dia.

Selain peputaran uang yang cukup besar, perhelatan MXGP ini sendiri akan disaksikan sekitar 1,4 miliar orang dari pelosok dunia. Tentu hal ini akan menjadi sarana promosi wisata Pangkal Pinang dan Indonesia.