Kurangi Balapan Liar, TNI Buat Kompetisi Motor Trail di Aceh

Selasa, 18 April 2017 16:11 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© tniad.mil.id
Kompetisi balap motor trail di Aceh yang digelar TNI Angkatan Darat. Copyright: © tniad.mil.id
Kompetisi balap motor trail di Aceh yang digelar TNI Angkatan Darat.

Dewasa ini sering sekali kita jumpai di berbagai daerah Indonesia, banyak pemuda yang terlibat dalam kompetisi balap liar. Hal ini pun patut disayangkan, mengingat ajang balap liar lebih banyak memiliki nilai negatif ketimbang positif.

Dalam ajang balap liar, sering kali banyak para pembalapnya yang kehilangan nyawa lantaran kurang memperhatikan faktor keselamatan. Selain itu, ajang balap liar juga tentunya menggangu masyarakat karena para pesertanya sering kali menggunakan jalanan umum yang digunakan oleh pengguna jalan lainnya.

Berkaca dari hal tersebut, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat pun merasa terpanggil untuk menyelenggarakan sebuah kejuaraan balap motor trail dan pada Sabtu (15/04/17) lalu, event tersebut pun dapat terlaksana.

Berlokasi di Sirkuit Kuta Malaka, Aceh Besar, Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI M. Fachrudin S.Sos., melepas ratusan peserta balap Bupati Aceh Besar Cup II 2017.

Dalam sambutannya, Fachrudin mengatakan bahwa ia berharap dengan adanya kompetisi balap seperti ini, angka balapan liar di Indonesia dapat semakin berkurang.

"Di sinilah tempat yang pas buat adu kreativitas, bukan di jalan raya, karena kalau di jalan raya sudah pasti mengganggu orang lain,” ujar Fachrudin seperti dikutip dari situs resmi TNI Angkatan Darat.

Lebih lanjut, Fachrudin juga berharap kompetisi balap ini dapat menghasilkan bibit-bibit pembalap yang nantinya dapat mengharumkan Indonesia.

"Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk mencari bibit-bibit rider trail dalam rangka mengikuti event-event, baik di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.

Sementara itu Hamdani Basyah SH selaku penanggung jawab kegiatan trail ini menjelaskan, para peserta tidak  hanya berasal dari Kabupaten Aceh Besar, melainkan dari Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tengah, Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Selatan, bahkan dari Pulau Sumatera, dan Pulau Jawa.