Gerry Salim Terlalu Mungil untuk Memacu Motor 1000CC?

Selasa, 24 November 2020 10:44 WIB
Editor: Pipit Puspita Rini
© Luqman N. Arunanta/INDOSPORT
Gerry Salim, pembalap Moto2 FIM CEV, yang juga fans klub Persebaya Surabaya. Copyright: © Luqman N. Arunanta/INDOSPORT
Gerry Salim, pembalap Moto2 FIM CEV, yang juga fans klub Persebaya Surabaya.

INDOSPORT.COM - Gerry Salim merupakan salah satu pembalap Indonesia dengan ukuran tubuh cukup mungil. Dengan tinggi 167 cm, beratnya hanya 57 kilogram.

Lantas bagaimana jika dia harus memacu motor balap 1000cc? Sanggupkah Gerry menguasi motor dengan kecepatan dan kekuatan besar tersebut?

Gerry Salim terdaftar sebagai salah satu pembalap Honda Asia-Dream di kelas Asia Superbike 1000 dalam persaingan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2020. Dia berpartner dengan Mohd Zaqhwan Zaidi dari Malaysia.

Namun, karena adanya pandemi Covid-19, musim balap ARRC 2020 dibatalkan, meskipun sempat menggelar putaran pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Memang belum ada keputusan final apakah musim depan ARRC akan digelar, lalu apakah Gerry masih akan turun di kelas Asia Superbike 1000 bersama Honda Asia-Dream.

Baca Juga

"Saya berharap musim depan bisa balapan lagi dengan tim yang sama dan kompetisi yang sama," kata Gerry Salim kepada INDOSPORT.

Kembali soal ukuran tubuh, Gerry menyadari bahwa fisiknya sebenarnya belum sampai ke tahap ideal untuk memacu motor 1000cc.

"Apalagi ini yang dipakai motor pabrikan, jadi standarnya memang lebih berat dibandingkan dengan motor prototipe," ujar pembalap asal Surabaya tersebut.

"Untuk setinggi saya, seharusnya beratnya 60-62 kilogram untuk memacu motor 1000cc. Tetapi, berat saya sekarng masih 57 kilogram. Gak tahu kenapa, tapi saya memang susah sekali besarin badan," kata Gerry lagi.

Meski begitu, bukan lantas Gerry patah semangat. Dia berkaca dari Zaqhwan Zaidi yang memiliki tinggi kurang lebih sama dengannya. Bedanya, otot Zaqhwan, terutama di tangan, memang lebih besar dan kuat.

"Zaqhwan juga kecil, tetapi bisa. Saya harus berdiskusi dengan pelatih fisik untuk menentukan program latihan yang bisa memperkuat otot-otot yang memang diperlukan untuk memacu motor besar," ujar pembalap kelahiran 19 April 1997 itu.

Sebelum kembali ke persaingan di Asia, Gerry Salim sudah mendapatkan pelajaran berharga selama dua tahun berlaga di Eropa dalam kompetisi FIM CEV.

Setelah menjuarai kelas Asia Production 250cc pada ARRC 2017, Gerry turun di kelas Moto3 Junior World Championship 2018. Setahun kemudian, dia naik ke kelas Moto2 European Championship 2019.