x

EKSLUSIF: Ali Adrian, Rela Menjomblo Demi MotoGP

Minggu, 20 Maret 2016 13:00 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Irfan Fikri

Pria bernama lengkap Ali Adrian Rusmiputro itu telah bergelut di dunia balap sejak usia belia. Dukungan orang tua membuat rider berdarah Jawa-Kalimantan itu percaya diri untuk menekuni profesi sebagai seorang pembalap profesional.

Menapaki dunia balap sejak bawah, suka duka juga harus dilalui Ali selama merintis kariernya hingga ia sampai pada titik membanggakan saat ini. Pemuda 22 tahun itu kini tengah berjuang keras tak hanya di arena balap, namun di luar itu juga demi bisa memacu motor di ajang CEV European Championship kelas Moto2, yang tak lain berada satu tingat di bawah kelas bergengsi MotoGP.

Berkat prestasinya, Ali akan menjadi satu-satunya pembalap asal Indonesia yang berlaga di ajang balap bergengsi MotoGP. Meski tak berada di kelas utama, namun pencapaian pria kelahiran 29 September 1993 itu sangat patut untuk diapresiasi.

Di usianya yang relatif muda, Ali berpeluang besar untuk terus menorehkan prestasi dan tak menutup kemungkinan akan tembus ke kelas utama MotoGP, bersaing bersama pembalao sekaliber Valentino Rossi dan lainnya.

Di tengah perjuangannya merebut satu tempat di ajang MotoGP 2017, INDOSPORT berkesempatan mengenal lebih dalam sosok Ali Adrian. Berikut hasil wawancara khusus kami dengan Ali.


1. Keluarga Gila Balap

INDOSPORT: Awal pertama tertarik dengan dunia balap?

Ali Adrian: Saya punya orang tua yang agak ‘gila’ pertama kali diberi motor itu saat usia tiga tahun. Motor kecil merek Yamaha 300cc, waktu itu belum tahu mau memilih jadi pembalap apa, tapi memang sudah mulai naik motor sejak usia itu. Orang tua mendukung karena bapak itu juga menekuni balap motor rally.

Ayahnya, Erin Rusmiputro, memiliki hobi motocross. Sedangkan sang ibu, Ina Noor merupakan seorang pebalap rally country di Copenhagen, Denmark.

INDOSPORT: Sejak kecil terjun di dunia balap, bagaimana bagi waktu dengan sekolah?

Ali Adrian: Sekolah akademis tetap jalan, pulang sekolah latihan dan pulang sekolah latihan. Kebetulan aturan balap internasional itu kan dilangsungkan pas weekend jadi ada waktu, lalu aku mulai serius untuk menjadi pembalap itu  di umur 12 tahun saat SD, sebelumnya saya hanya latihan-latihan biasa.


2. Mulai dari Turnamen Desa

INDOSPORT: Kapan mulai memutuskan untuk jadi pembalap profesional?

Ali Adrian: Seleksi alam sepertinya yang bilang kayanya saya harus seriusin dan ingin perform di cabang olahraga ini dan progressnya sangat kelihatan dan saya memutuskan mutusin untuk memilih balap motor. Sebelumnya sempat coba di gokart,  lalu motorcross, lalu akhirnya memutuskan untuk benar-benar serius di balap.

INDOSPORT: Turnamen-turnamen yang diikuti sejak awal karier hingga sekarang?

Ali Adrian: Sebelum ikut turnamen lokal, aku dulu bahkan juga ikut dalam turnamen-turnamen tingkat desa. Untuk prestasi saya pada 2011 juara nasional balap, 2012 juara championship di Asia,  2013 top ten European  Championship, 2014 juara 1 winter race, 2015 juara 1 winter race Andalusia Championship.


3. Yang Penting Kenceng

INDOSPORT: Pembalap favorit?

Ali Adrian: Saya punya pembalap lokal dan luar yang saya idolakan. Kalu lokal ada pembalap zaman dahulu, Benny Hidayat namanya, lalu ada juga dari Indonesia namanya Muhammad Fadli atau M. Fadli. Lalu kalau untuk luar suka Tito Rabat dan Jorge Lorenzo.

INDOSPORT: Punya gaya membalap andalan?

Ali Adrian: Saat latihan pernah ingin mengubah gaya balap seperti Marquez, atau Lorenzo yang tenang dan bisa menyaingi Rossi. Namun saat race tetep balik ke style saya. Haha aduh gak tau sih kalau masalah style-nya itu apa yang penting kenceng.


4. Rela Menjomblo

INDOSPORT: Sekarang sudah punya pacar belum?

Ali Adrian: Sekarang belum punya pacar. Masalah pacar, karena saya tinggal di Spanyol sendiri kan kasian pacarnya karena LDR (long distance relationship/pacaran jarak jauh).

Tapi kalau untuk bermain dengan teman-teman tetap main kalau sisa waktu.

Lebih suka bermain dengan teman-teman yang visi dan misinya sama. Saya selalu menaruh diri di lingkungan yang suka dunia olahraga, aku suka bergaul dengan atlet tenis, basket, balap, lebih suka dengan teman yang satu visi dan misi.


5. Bidik MotoGP 2017

Ali Adrian pilih nomor 12 untuk motornya

INDOSPORT: Pengalaman sempat berlaga di Moto2?

Ali Adrian: Saya menjalani race pertama di Portugal, belum pernah berada di Moto2  sebelumnya, pernah megang motor di moto 2.

Di awal sempat berada di posisi 9, lalu jadi peringkat 24 karena ada accident sedikit di tangan kanan, cedera membuat gak maksimal karena harus balap sambil menahan rasa sakit. Nervous karena belum pernah ikut Moto2, belum pernah pakai Moto2, sirkuitnya juga belum tahu, lalu selanjutnya semakin terbiasa dengan situasi, tim, cuaca, mulai beradaptasi.

INDOSPORT: Dukungan pemerintah untuk kamu agar bisa membalap di MotoGP?

Ali Adrian: Iya jadi program dengan Pak Menpora itu yakni mengeluarkan surat yang menyatakan duta balap Indonesia, untuk roda empat itu Rio Haryanto dan roda dua, saya. Surat itu dapat kami gunakan untuk bergerak ke potensial sponsor dan orang-orang terkait

Kami sudah bergerak sejak tahun lalu untuk mencari sponsor, dan kini semakin gerak cepat pihak SAG Racing Team Moto2 telah menjamin saya akan mendapat slot untuk MotoGP 2016 dan jaminan untuk MotoGP 2017, kami hanya tinggal membawa sponsor ke mereka dan season dapat dimulai.

INDOSPORT:  Harapannya jika membalap di Moto2 nanti?

Ali Adrian: Saya percaya sama kata-kata pertama kita menangkan lotere dulu lalu baru kita pikirkan untuk apa uang hasil menang lotere, sekarag ingin close the deal dgn pihak sponsor, latihan sebanyak mungkin juga lalu perbanyak kilomete, Insya Allah dapat yang terbaik.

 Prestasi :

-       2011: Juara Nasional 250cc, Runner up 150cc.

-       2012: Runner up Losail Asia Championship.

-       2013: 10 besar European Junior Cup.

-       2014: Juara 1 kelas 600cc pada 3 series Bike Promotion Race.

-       2015: Juara 4 dan 2 kelas 600cc Andalucia Championship.

Valentino RossiJorge LorenzoMotoGPAli Adrian Rusmiputro

Berita Terkini