x

Lebih Dekat Andi Gilang, Titisan Valentino Rossi dari Indonesia

Selasa, 22 Maret 2016 17:15 WIB
Penulis: Ivan Reinhard Manurung | Editor: Charles Emanuel Dominggus

Dunia balap Indonesia kini memang tengah mengalami peningkatan. Terbukti, beberapa pembalap asal Indonesia mulai banyak yang berkompetisi di ajang balap internasional.

Dari ajang balap roda empat, tentu kita mengetahui nama Rio Haryanto yang telah resmi menjadi pembalap F1 pertama dari Indonesia setelah bergabung dengan tim Manor Racing. Selain itu, Indonesia juga memiliki pembalap lain, yakni Philo Paz Patric Armand yang tengah bersaing di ajang GP2 bersama tim Trident Motorsport asal Italia.

Seolah tidak mau ketinggan, dari ajang balap roda dua, Indonesia juga memiliki pembalap yang saat ini tengah menunjukan kemampuannya dan tercatat telah menorehkan prestasi membanggakan. 

Salah satunya adalah Andi Gilang yang berhasil mengumandangkan lagu Indonesia Raya di kompetisi Asia Talent Cup 2016 yang berlangsung di sirkuit Losail, Qatar pada 17 hingga 20 Maret lalu.


Andi Gilang saat bertemu dengan Menpora, Imam Nachrawi.

Keberhasilannya meraih prestasi gemilang di usianya yang masih sangat muda membuat Andi sering disebut-sebut sebagai 'titisan Valentino Rossi' dari Indonesia.

Namun, belum banyak yang mengetahui lebih jauh pembalap masa depan Indonesia tersebut. Berikut INDOSPORT mengulas profil singkat Andi Gilang.


1. Kelahiran Sulawesi Selatan

Andi Gilang merupakan pemuda kelahiran Sulawesi Selatan. Ia lahir dari pasangan Andi Suriadi dan Andi Rina Soviana pada 14 Agustus 1997. Nama Andi Gilang sendiri merupakan nama panggilan pembalap muda ini. Aslinya, ia memiliki nama lengkap Andi Farid Izdihar.

Perlu diketahui, bakat balap yang dimiliki oleh Andi tidak terlepas dari pengaruh orang tuanya. Sang ayah, Andi Surpriadi ternyata merupakan seorang maniak dunia balap off-road, jadi tak heran jika Andi juga ikut-ikutan menyukai dunia balap


2. Mulai dari Balap Liar

Seperti sudah disampaikan sebelumnya, kecintaan Andi pada dunia balap sudah tertanam semenjak kecil. Namun, kurangnya fasilitas dan sarana yang memadai untuk menyalurkan hobinya tersebut membuat dirinya sempat mengikuti kompetisi balap liar.

Dalam komentarnya, Andi mengaku pernah beberapa kali mengikuti ajang balap liar ketika berumur 13 tahun. 

"Pada awalnya saya sempat ikutan balap liar. Itu sekitar tahun 2009,"tandasnya.

Akan tetapi, hal tersebut pun ketahuan oleh sang ayah. Namun, bukannya menghukum, ayah Andi justru mendukungnya untuk lebih serius menekuni dunia balap.

"Suatu waktu, ketahuan sama bapak. Dari sini kemudian bapak mengajak saya untuk serius menekuni balap," lanjutnya.


3. Dukungan dari Orang Tua

Olahraga balap motor merupakan salah satu olahraga yang cukup berbahaya dan tidak jarang merenggut nyawa pesertanya. Risiko yang besar seperti itu tidak sedikit membuat banyak orang tua yang melarang anaknya menjadi seorang pembalap.

Namun, hal itu tampaknya tidak berlaku untuk orang tua Andi. Bukannya melarang, mereka justru mendukung bakat anaknya tersebut dengan memesan mesin balap dan mendaftarkan sang anak di beberapa kompetisi balap yang diadakan di kota Makassar.

"Saat masa awal dulu, bapak mendukung dengan memesan khusus mesin balap. Jadi kita punya tim sendiri dan main di event-event daerah. Termasuk pas HRC (Honda Racing Championship) datang  ke Makassar. Itu semua dibiayai sama bapak," tuturnya.

Melihat bakat balap Andi yang terus meningkat, orang tua Andi pun berencana mengirim Andi ke sebuah sekolah balap. Bak gayung bersambut, pihak Astra Honda Motor yang sudah lama melirik bakat Andi pun menawarkan agar Andi mengikuti program Honda Racing School. Jadilah Andi merantau ke Subang untuk mengikuti pelatihan tersebut.


4. Merantau

Andi Farid Izdihar pembalap Indonesia.

Demi meningkatkan kemampuannya di bidang balap, Andi pun harus jauh merantau ke Subang, Jawa Barat. Hal itu membuatnya harus jauh dari rumah dan orang tua di usia yang masih sangat muda.

Biasanya, seorang anak akan mengalami kesulitan dan sedih saat harus jauh dari orang tua yang selama ini membesarkanya. Akan tetapi, kesiapan mental demi mencapai cita-cita membuat Andi tetap tegar meskipun harus jauh dari keluarga.

''Sejak awal, saya kerja keras di dunia balap, jauh dari orang tua sudah biasa. Saya ingin menghasilkan sesuatu buat keluarga dan negara!" tegasnya.

Berbeda dengan Andi, sang ibu justru mengaku butuh waktu yang sangat lama untuk tegar melepas putranya mengejar cita-cita. Berdasarkan penuruturan sang ayah, Soviana sering kali meneteskan air mata bila melihat  anak-anak di sekitar rumahnya pulang sekolah.

"Dulu, setiap lihat anak seumurnya berangkat sekolah, Ibunya sempat nangis sambil pegang seragam sekolah Gilang," ujarnya.


5. Torehan Prestasi Membanggakan

Andi Farid Izdihar pembalap Indonesia.

Keberhasilan meraih podium pertama di balapan kedua Shell Advance Talent Cup Seri Qatar bukan prestasi satu-satunya yang pernah diraih pembalap asal Bulukumba tersebut.

Sebelumnya, ia tercatat telah banyak meraih beberapa prestasi di ajang balap lokal maupun internasional. Pada 2013 lalu, ia tercatat berhasil meraih podium pertama sebanyak 2 kali di ajang Honda Racing Championship yang berlangsung di kota Malang, Jawa Tengah. Ia meraih gelar juara pertama di dua kelas yang berbeda, yakni kelas 110 cc dan 125 cc.

Tahun lalu, bersama dengan Aditya Pangestu Hanafi, Andi berhasil finish di posisi kedua dalam  kompetisi ketahanan motor, Suzuka 4 Hours yang berlangsung di sirkuit Suzuka, Jepang. 

MotoGPIn Depth SportsAndi Gilang

Berita Terkini