3 Alasan Red Bull Singkirkan Daniil Kvyat
Keputusan Red Bull mendepak pembalap mereka, Daniil Kvyat dari tim mengejutkan banyak pihak. Keputusan tersebut dianggap terlalu cepat dijatuhkan kepada pembalap berusia 22 tahun yang sempat memberikan poin kepada Red Bull usai naik podium ketiga di Grand Prix China musim ini.
Didepaknya Kvyat dari Red Bull tersebut terjadi selang beberapa hari usai insiden tabrakan yang melibatkan Kvyat dengan pembalap Ferrari, Sebastian Vettel di Sirkuit Sochi, GP Rusia (seri keempat). Kvyat pun kini harus rela diturunkan ke tim satelit Red Bull, Toro Roso.
Saat balapan itu, Kvyat memang terlihat dua kali menabrak mobil Vettel dari belakang. Alhasil, mobil Vettel mengalami kerusakan di bagian depan (ban) karena menabrak dinding pembatas lintasan sehingga gagal menuntaskan balapan.
Pembalap Red Bull, Daniil Kvyat saat menabrak pembalap Ferrari, Sebastian Vettel
Banyak pihak menyebut bahwa aksi ‘brutal’ Kvyat yang menabrak Vettel tersebut menjadi pemicu Red Bull akhirnya menyingkirkan pembalap asal Rusia itu. Namun, ada beberapa faktor lain yang menjadi alasan Red Bull mendepak Kvyat meskipun pembalap berusia 22 tahun itu sempat naik podium ke-3 di GP China beberapa waktu yang lalu. Berikut INDOSPORT merangkum sejumlah alasan tersebut.
Red Bull resmi menyingkirkan Daniil Kvyat dari tim
1. Insiden di Grand Prix Rusia
Kepala Program Pengembangan Pembalap Red Bull, Helmut Marko kabarnya kesal usai insiden Kvyat yang menabrak Vettel sebanyak dua kali di Sirkuit Sochi, Grand Prix Rusia akhir pekan kemarin. Akibat aksi Kvyat tersebut, Red Bull harus melakukan ekstra pit stop di GP Rusia.
Tak hanya itu, aksi ‘brutal’ Kvyat di GP Rusia juga membuat peluang Red Bull untuk meraih poin jadi kandas. Wajar saja jika Marko akhirnya marah dan membuat Kvyat harus terdepak dari tim. Kini, posisi Kvyat di Red Bull akan digantikan dengan pembalap muda, Max Verstappen.
2. Masalah Performa
Saat Kvyat dipromosikan ke tim Red Bull pada 2015 silam, hal tersebut diyakini karena sedikit terpaksa usai kepergian mengejutkan Sebastian Vettel yang memutuskan bergabung ke Ferrari. Wajar saja, Vettel merupakan salah satu pembalap andalan Red Bull yang sulit tergantikan.
Namun demikian, meskipun sempat menjalani musim yang sulit dengan Renault dan lebih banyak mengalami frustrasi, Kvyat terus berusaha tampil bagus. Hanya saja pembalap berusia 22 tahun ini kini tampil tak konsisten.
Berkat performanya yang tak terlalu konsisten tersebutlah, Kvyat dituntut agar bisa meningkatkan performanya di musim 2016 ini. Namun, akhirnya posisi Kvyat benar-benar terancam di Red Bull apalagi situasi semakin buruk setelah insiden GP Rusia hingga akhirnya ia didepak Red Bull.
3. Menjaga Max Verstappen dari Incaran Mercedes dan Ferrari
Didepaknya Kvyat dari tim dan menarik Max Verstappen sebagai pengganti Kvyat di Red Bull diyakini karena Red Bull ingin mengamankan potensi Verstappen dari kejaran tim-tim elit lainnya.
Jauh sebelumnya, Mercedes dan Ferrrari sudah mengungkapkan ketertarikan mereka terhadap Verstappen yang musim ini memulai balapan bersama tim Torro Roso. Pembalap berusia 18 tahun tersebut memang memiliki kualitas yang sangat baik.
Keputusan Red Bull menyingkirkan Kvyat memang terlihat mengejutkan namun di sisi lain mereka berambisi mengamankan jasa pembalap muda yang diyakini akan bersinar di musim mendatang.