(VIDEO) Nico Rosberg, Juara Dunia Baru Penerus Kejayaan Keluarga
Pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya sepertinya sangat tempat ditujukan kepada Rosberg. Pembalap asal Jerman itu, berhasil meneruskan kejayaan sang ayah, Keke Rosberg yang pernah menjadi juara dunia F1 pada musim 1982.
Dalam balapan seri terakhir Formula 1 2016 yang berlangsung di Sirkuit Yas Marina, Rosberg menyegel gelar juara dunia setelah menempati posisi kedua pada balapan tersebut. Setelah balapan, Rosberg mengaku sangat senang musim F1 akhirnya selesai.
“Saya sangat senang musim ini telah berakhir. Ini sungguh tidak nyata. Saya berhasil menyamai prestasi ayah saya,” kata pembalap Mercedes itu.
“Sebentar lagi, dia akan datang ke sini dan saya sangat senang akan berjumpa dengannya,” sambungnya, sebagaimana diberitakan The Guardian.
Bagaimana Rosberg bisa menjadi seorang pembalap F1? Tentu, banyak yang tidak mengetahui mengenai pembalap ini.
Berikut ini, INDOSPORT akan berusaha mengupas sejumlah fakta uniknya untuk para pembaca setia.
1. Lahir Sebelum Sang Ayah Menangkan Balapan
Nico Rosberg lahir di Wiesbaden, Hesse, Jerman Barat. Dia merupakan anak dari pasangan Keke dan Sina Rosberg. Uniknya, Rosberg lahir empat hari setelah sang ayah, Keke memenangkan balapan di Grand Prix Detroit 1985.
Bakat balapannya sudah diasah oleh sang ayah sejak masih kecil. Rosberg Jr pun didaftarkan oleh sang ayah untuk ikut balapan di ajang Karting pada musim 2000. Saat itu, Rosberg pernah satu tim bersama Lewis Hamilton.
Setelah itu, Rosberg Jr pun pindah ke ajang German Formula BMW pada 2002 dan langsung menjadi juara. Kemudian, pembalap kelahiran Jerman tersebut sempat melanjutkan kariernya dengan mengikuti ajang Formula Three Series Eropa.
Bakatnya dalam membalap pun mulai tercium oleh Williams, yang memutuskan untuk memberikan kesempatan kepadanya melakukan sejumlah tes. Pada 2005, Rosberg sempat memulai karier di ajang GP2 dan langsung menjadi juara.
Tanpa berpikir panjang, Williams langsung memutuskan untuk memberikan kontrak kepada pembalap berbakat tersebut. Rosberg melakukan debut bersama Bahrain pada musim 2006. Secara keseluruhan, dia hanya mampu finis di urutan 17 pada musim itu.
2. Mercedes Kepincut Hingga Juara Dunia
Setelah tampil cukup memukau bersama Williams, Rosberg memutuskan untuk meninggalkan tim itu pada 29 Oktober 2009 dan bergabung dengan Mercedes.
Saat itu, Rosberg ditunjuk menjadi rekan setim Michael Schumacher. Namun, pada awal musim bersama Mercedes, Rosberg hanya mampu finis di urutan ke tujuh klasemen akhir F1 selama dua musim beruntun.
Rosberg baru memenangkan balapan perdananya bersama Mercedes pada musim 2012. Saat itu, dia meraih kemenangan perdana di Grand Prix China.
Namun pada musim itu, Rosberg hanya mampu finis kesembilan. Pada musim 2014 dan 2015, Rosberg kembali tampil gemilang
Setelah dua kali harus puas finis di urutan kedua klasemen akhir pembalap, Rosberg akhirnya menuntaskan ambisinya untuk menjadi juara dunia bersama pada musim 2016.
Praktis, kejayaan keluarga Rosberg ini mengulangi prestasi yang dilakukan Damon Hill dan Graham Hill. Damon menjadi juara dunia F1 pada musim 1996, 34 tahun setelah sang ayah menjadi juara dunia pada musim 1962.
3. Sempat Bingung Pilih Negara
Pada awal kariernya sebagai pembalap bersama Williams, Rosberg memang sempat bingung menentukan warga negaranya.
Terbukti, dalam beberapa kali balapan, Rosberg sempat menurunkan dua bendera yakni Jerman dan Finlandia ketika berada di atas podium.
Sebagai informasi, Keke merupakan pembalap kelahiran Swedia yang memilih untuk menjadi warga negara Swedia.
Namun, FIA tentu melarang seorang pembalap memakai dua bendera. Rosberg akhirnya memilih membela bendera Jerman sampai saat ini.
Rosberg merupakan salah seorang pembalap yang bisa lima bahasa yakni Jerman, Prancis, Inggris, Spanyol, dan Italia.
Uniknya, meski berdarah Finlandia, Rosberg tidak bisa berbahasa negara ayahnya tersebut. Sebab, sang ayah tidak pernah mengajarkan bahasa itu kepadanya.