x

Mari Berkenalan dengan 'Desainer' Dibalik Kecanggihan Jet Darat Formula 1

Kamis, 22 Desember 2016 22:49 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning

"Selalu ada sosok wanita tangguh dibalik kesuksesan pria," pepatah tersebut nampaknya cocok menggambarkan para 'desainer' di Formula 1 (F1) ini. Jika bukan karena penemuannya, mungkin tidak akan pernah ada jet darat dengan segala kecanggihannya, Kamis (22/12/16).

Colin Chapman, desainer legendaris F1, pernah mengatakan, “Sebuah mobil balap hanya memilik satu tujuan: memenangi balapan mobil. Jika tidak, maka itu hanya buang-buang waktu, uang, dan usaha,”

Ucapan Chapman sangat mewakili deskripsi mobil F1 yang tidak hanya identik dengan kecanggihan dan kecepatan, tapi juga indah serta aerodinamis. Artinya, mobil F1 memang dibuat untuk menang, bukan untuk ajang pamer.


GP Monaco Monte Carlo tahun 1955.​

Pembalap memang memiliki andil besar dalam kesuksesan tim, tapi tanpa perancang mesin atau desainer yang tepat, akan sulit bagi sebuah tim memaksimalkan kinerja sebuah mobil cepat. Tanpa inovasi dan desain yang akurat, akan sulit menemukan keamanan bagi pembalap yang ketat.

Dibalik kesuksesan pembalap, selalu ada mobil yang hebat, dan dibalik mobil yang hebat, ada orang-orang paling berjasa: The Designers.


1. John Barnard

Desain, manufaktur, dan aerodinamika menjadi pertimbangan di mobil F1, dan orang-orang hebat telah berinovasi.

Barnard berangkat dari pembuat lampu untuk kemudian menjadi desainer handal McLaren, sebuah pabrikan terkenal yang berbasis di Inggris. Ia bergabung dengan McLaren tahun 1970 dan semenjak itu kerap menemukan inovasi-inovasi baru di dunia F1.


Michael Schumacher tengah berbincang dengan John Barnard dalam sebuah sesi balap.

Salah satu penemuan atau inovasi yang berjasa dalam perkembangan F1 adalah rangka tunggal ciptaannya bersama Ron Dennis. Dunia otomotif lebih mengenalnya dengan istilah monocoque.

Barnard sempat membela Ferrari, di mana ia dan Rory Byrne bekerja sama membuat rangka terbaik bagi Michael Schumacher. Keduanya dianggap sebagai ‘penyebab’ keberhasilan Schumacher di dunia F1.

Kini Barnard menjalankan usahanya sendiri di perusahaan desain otomotif.


2. Ross Brawn

Tidak hanya pembalap, desainer F1 juga punya peran yang tak kalah penting.

Sulit mendeskripsikan karakter yang pas untuk Brawn. Dia dikenal sebagai legenda di bidang permesinan F1. Ferrari dan Benetton peranh merasakan kecemerlangannya. Namun yang paling luar biasa adalah pada tahun 2009.


Ross Brawn memimpin timnya, Brawn GP Formula One Team (sebelumnya Honda Racing F1 Team) menjadi juara.

Di musim Grand Prix, dengan dibantu oleh mesin dari Mercedes, Ross Brawn memimpin timnya, Brawn GP Formula One Team (sebelumnya Honda Racing F1 Team) menjadi juara. Pembalapnya, Jenson Button keluar sebagai juara GP 2009. Padahal itu adalah kali pertama Brawn tampil di F1 dengan tim yang ia bentuk.

Ross Brawn akhirnya pensiun dari dunia balapan pada tahun 2014. Kabarnya, ia memperoleh kekayaan mencapai 100 juta poundsterling atau sekitar Rp1,8 triliun.


3. Rory Bryne

John Barnard dan Dennis

Rory Bryne adalah perancang utama Ferrari. Sejak bergabung dengan Scuderia Ferrari dari Benetton tahun 1997, ia dianggap sebagai salah satu faktor penting yang berhasil membawa Ferrari bangkit dari keterpurukan.

Ia memulai petualangannya di F1 sekitar tahun 1980-an awal, di mana sebelumnya Bryne menciptakan satu rangka spesial yang membuat timnya memenangi GP Formula Two (F2) bersama Toleman.


Rory Bryne memberi selamat kepada Michael Schumacher.

Debutnya di F1 tidak berjalan mulus. Masih menggunakan rangka yang ia ciptakan di F2, beberapa kali mobil yang dibawa pembalapnya mengalami masalah. Tapi Bryne cepat belajar sehingga tahun 1983, ia membuat rangka yang lebih baik dengan dua sayap depan.

Inovasinya membuat mayoritas peserta F1 ketika itu meniru karyanya. Akibatnya, ia dinobatkan menjadi salah satu desainer F1 terbaik di eranya. Michael Schumacher yang memenangi juara dunia tahun 1994 dan 1995 menggunakan hasil karyanya yang termahsyur. Bisa dikatakan, hampir seluruh rangka yang dibuat Ferrari tiap tahunnya adalah berkat desainnya.


4. Colin Chapman

John Barnard dan Dennis

Inggris patut berbangga pada Chapman. Di tahun 1960-an, di mana rakyat Inggris sedang mencapai puncak euphoria atas keberhasilan Tim Nasional The Three Lions memenangi trofi Jules Rimet (sekarang Piala Dunia) tahun 1966, Chapman mampu menuai prestasi sendiri di arena otomotif.

Chapman dianggap sebagai bapak paling berpengaruh di negeri Elizabeth. Tahun 1952, ia mendirikan perusahaan mobil sport bernama Lotus Mobil.

Kata-katanya yang terkenal adalah, “Menambahkan tenaga membuat mobil Anda melaju lurus lebih cepat, mengurangi berat mobil membuat Anda lebih cepat di track apapun”. Ucapannya itu menjadi pedoman penting bagi kebanyakan konstruktor dan perusahaan mobil balap di seluruh dunia.


Colin Chapman, salah satu inovator dalam sejarah F1.

Di sisi lain, Lotus membuat banyak inovasi yang berpengaruh bagi perkembangan otomotif, antara lain suspensi, monocoque, sayap, aerodinamika dan bahkan menjadi pionir adanya sponsorship di tim balap.


5. John Cooper

John Barnard dan Dennis

Penggila otomotif seharusnya mengenal John Cooper. Dia adalah pionir dalam dunia mobil balap. Bersama ayahnya, Charles, mereka secara radikal meletakkan mesin mobil dari yang sedianya di depan ke belakang.

Bagi penggemar otomotif tentu tidak asing lagi dengan mobil MINI hasil produksi BMW. Penciptanya memang bukan John Cooper, melainkan Sir Alec Issigonis, tapi pada suatu hari, Cooper memberikan desain unnik kepada Issigonis.


John Surtees Menjajal Mobil Rancangan John Cooper.

Cooper dan Issigonis berteman baik, dan ketika sedang berbincang mengenai pembatasan bahan bakar minyak (BBM) di Eropa, tercetuslah ide untuk membuat mobil mini, sebuah desain yang awalnya dibuat dari kertas tisu. Dengan latar belakang car racer yang dimiliki Cooper, mobil MINI Cooper yang sampai sekarang menjadi primadona itu pada dasarnya dibuat dengan gokart feeling, dan John Cooper berjasa besar pada perkembangannya.

FerrariMichael SchumacherFormula 1McLarenLotus F1Scuderia Ferrari

Berita Terkini