x

Profil Tim MotoGP: Tech 3

Jumat, 24 Maret 2017 11:49 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Tech 3 Yamaha.

Bagi Anda yang masih awam dengan dunia balap MotoGP, mungkin tidak terlalu mengerti apa yang dimaksud dengan tim pabrikan atau tim utama dengan tim satelit. Sebetulnya tidak sulit untuk memahami hal tersebut lantaran banyaknya perbedaan di antara kedua tim.

Perbedaan yang paling menonjol adalah  terkait soal dana yang dapat dikeluarkan. Tim pabrikan atau tim utama lazimnya  selalu jor-joran dalam pengeluaran dana demi pengembangan motor atau rekrutmen pembalap. Mereka pun tidak menemui kesulitan untuk melakukan itu, lantaran ada sponsor besar di belakangnya.

Berbeda dengan tim satelit yang harus berjuang mencari sponsor dan hal itu pun memaksa membuat mereka mau tidak mau harus menganggarkan dana seefektif mungkin demi bisa tetap bertahan di MotoGP.

Dalam musim 2017 ini sendiri setidaknya tercatat ada enam tim satelit yang berjuang untuk tampil maksimal dan mengusung target mengalahkan pembalap-pembalap tim pabrikan. Salah satu tim itu adalah Tech 3 yang merupakan satelit dari tim yang sering menjuarai MotoGP, yaitu Yamaha.

Kini, jelang bergulirnya MotoGP 2017 pada 29 Maret 2017 mendatang, INDOSPORT coba sajikan sejumlah data terkait profil Tech 3 dan pembalap yang mereka usung untuk melakoni 18 seri balapan.


1. Tech 3

Logo Tech 3.

Mantan pembalap Herve Poncharal, bersama dengan dua orang teknisi bernama  Guy Coulon dan Bernard memiliki ketertarikan untuk membangun sebuah tim yang memiliki fungsi mencari bakat-bakat muda pembalap yang diharapkan bisa bersinar dan membawa kejayaan demi keberlangsungan MotoGP. Keinginan ketiga orang itu pun terwujud dengan berdirinya Tech 3 pada 1990 dan memiliki basis di Prancis.

Pada mulanya, Tech 3 lebih dulu terjun di kelas balap 250cc dengan mengusung motor Honda dan Suzuki. Barulah pada 1999, Tech 3 menjalin kerja sama dengan Yamaha dan hingga saat ini.

Tech 3 pertama kali merasakan atmosfer balap MotoGP yang sesungguhnya pada musim 2002. Kala itu, dengan mengusung pembalap Prancis, Olivier Jacque dan Shinya Nakano dari Jepang, Tech 3 membuat kejutan dengan meraih peringkat lima klasemen tim.

Selama 14 tahun berkancah di ajang MotoGP, musim 2012 mungkin menjadi musim terbaik yang pernah dirasakan oleh Tech 3. Bagaima tidak, saat itu mereka  berhasil finish di peringkat tiga klasemen tim dengan koleksi 369 poin yang datang berkat performa dua pembalapnya saat itu, yakni Andrea Doviziosso dan Cal Crutchlow.

Selain dikenal sebagai salah satu tim satelit terbaik di ajang MotoGP, Tech 3 juga dikenal sebagai salah satu tim yang paling sering merombak susunan pembalap.  Contohnya seperti yang terjadi untuk musim balap 2017.

Bila sebelumnya di musim 2016 mereka menggunakan pembalap Inggris, Bradley Smith dan pembalap Spanyol, Pol Espargaro, di musim 2017 ini, Tech 3 mendatangkan dua pembalap baru, yakni Johann Zarco dan Prancis dan pembalap 24 tahun asal Jerman, Jonas Folger.


2. Johann Zarco

Johann Zarco pembalap asal Prancis.

Johann Zarco merupakan pembalap baru di kancah MotoGP dan baru akan memulai debutnya di musim 2017 bersama Tech 3. Terpilihnya Zarco menjadi pembalap baru Teh3 tentunya bukan tanpa alasan.

Pemuda kelahiran 16 Juli 1990 ini secara gemilang mampu dua kali berturut-turut menjuarai ajang Moto2 yakni musim 2015 dan 2016 bersama tim Ajo Motorsport. Hebatnya lagi, di usianya yang baru 26 tahun, Zarco tecatat sudah 16 kali menjuarai seri Grand Prix dan membuatnya menjadi pembalap Prancis paling sukses sepanjang sejarah balap Grand Prix.

Ketika resmi diumumkan, bos Tech 3, Herve Poncharal mengaku memang sudah lama tertarik untuk memboyong Zarco dan ia pun merasa pembalap asal Prancis ini bisa jadi membuat banyak kejutan di musim 2017 balap MotoGP.

"Kami sudah lama mengikuti sepak terjang Zarco dan bagi saya,  dengan bergabungnya ia bersama kami, akan membuat tantangan besar dan dinantikan," tutur Herve seperti dikutip dari Crash.

Performa Zarco di pengalaman pertamanya menunggangi MotoGP pun tidak terlalu buruk. Dari dua kali menjalani tes pramusim di Malaysia dan Australia, ia mampu tampil stabil, bahkan saat di Australia, Zarco mampu berselisih sepersekian detik saja dari Jorge Lorenzo yang menunggangi motor Ducati.


3. Jonas Folger

Pembalap Tech 3 asal Jerman, Jonas Folger.

Sama dengan Johann Zarco, Jonas Folger juga akan memulai debutnya di kancah MotoGP pada musim 2017 bersama Tech 3. Berbeda dengan Zarco yang sudah terbukti memiliki kemampuan mumpuni dan berprestasi dengan total dua gelar juaranya, pemilihan Folder sebagai pengganti Bradley Smith cukup menjadi tanda tanya.

Pasalnya, bila melihat track record balap yang sudah dilalui Folger, pembalap kelahiran 13 Agustus 1993 tersebut tidak terlalu mentereng. Pertama kali turun di kelas 125 cc bersama Red Bull MotoGP Academy pada 2008 silam, Folger yang hanya mengikuti enam seri balapan cuma bisa meraih satu poin saja.

Ketika pada musim 2014 naik posisi ke kelas Moto2, Folger juga bisa dikatakan memilki catatan gemilang. Selama tiga tahun, ia hanya mampu tiga kali meraih podium pertama dan peringkat tertinggi di akhir musim yang pernah ia raih adalah posisi keenam pada musim balap 2015.

Meski begitu, Folger justru mendapat pujian langsung dari bos Tech 3, Herve Poncharal. Menurutnya, Folger merupakan pemuda yang masih bisa berkembang untuk jadi yang tercepat.

“Dia sosok yang baik, sangat cepat, melewati musim yang kuat di Moto2 tahun ini. Ia selalu berusaha untuk dapat memenangkan gelar juara. Itu merupakan sebuah impian,” ucap Herve seperti dikutip dari Autosport.

MotoGPMonster Yamaha Tech 3MotoGP 2017Johann Zarco

Berita Terkini