x

Jalan Terjal Kesuksesan Enea Bastianini Jadi Rider Ducati, Akui Nyaris Pensiun!

Sabtu, 19 November 2022 16:53 WIB
Penulis: Hernindya Jalu Aditya Mahardika | Editor: Nugrahenny Putri Untari
Enea Bastianini akui nyaris pensiun di balik kesuksesanya di MotoGP. Foto: REUTERS/Ibraheem Al Omari.

INDOSPORT.COM - Di balik kesuksesan Enea Bastianini yang kini menjadi tandem Francesco Bagnaia di Ducati Lenovo, ternyata ada kisah kelam yang nyaris membuatnya pensiun.

MotoGP 2022 resmi berakhir dengan menampilkan Francesco Bagnaia yang menjadi juara dunia. Kemenangan pertamanya begitu istimewa karena mengakhiri puasa gelar untuk pembalap berasal dari Italia.

Terakhir kali Italia meraih gelar juara dunia MotoGP, ketika mentor Francesco Bagnaia, Valentino Rossi, menyabet gelar juara dunia MotoGP pada tahun 2009.

Menariknya, tak cuma mematahkan puasa gelar untuk Italia, Francesco Bagnaia dan Ducati juga mematahkan rekor setengah abad milik Giacomo Agostini yang menjadi juara dunia dengan tim pabrikan asal Italia.

Berkat kemenangan dan rekor tersebut, perhatian para pencinta balap motor jelas akan tertuju pada Francesco Bagnaia, namun Enea Bastianini sedikit berhasil mencuri perhatian para penggemar di MotoGP 2022 lalu.

Baca Juga

Pasalnya di MotoGP 2022, Enea Bastianini mampu tampil gemilang dengan meraih tiga kemenangan, dua kali naik podium, dan beberapa kali berhasil finis di urutan lima besar.

Penampilan ciamik tersebut membuatnya mampu bersaing dengan Bagnaia dan Fabio Quartararo di puncak klasemen. Namun sayangnya pembalap berusia 24 tahun ini gagal merebut posisi puncak dan hanya berada di peringkat tiga klasemen MotoGP 2022.

Baca Juga

Namun berkat pencapaiannya tersebut, Enea Bastianini akhirnya mendapatkan kesempatan istimewa untuk menjadi pembalap tim utama Ducati Lenovo dan berada satu tim dengan Francesco Bagnaia untuk musim depan.

Terpilihnya Bastianini sebagai tandem Bagnaia di Ducati Lenovo untuk MotoGP 2023, jelas menjadi berkah untuk pria kelahiran Rimini, Italia, tersebut.

Sebab, Enea Bastianini akan mendapatkan perlakuan yang berbeda di Ducati Lenovo ketimbang saat dirinya bersama tim Pramac Racing. Hal ini terlihat pada tunggangannya di mana Bastianini akan mendapatkan seri Desmosedici terbaru.

Baca Juga

1. Enea Bastianini Akui Nyaris Pensiun dari Balapan Motor

Enea Bastianini dari team Ducati Gresini Racing. Foto: REUTERS/Ibraheem Al Omari.

Lebih menariknya lagi adalah sekaran Bastianini bisa bersaing dengan Francesco Bagnaia di level yang sama karena memiliki tunggangan yang sama, dan akan sangat menarik melihat rivalitas kedua pembalap ini di MotoGP 2023.

Tetapi harus diakui jalan Enea Bastianini menuju kesuksesannya saat ini bukanlah pekerjaan yang mudah, bahkan Bastianini mengaku pernah melalui masa yang cukup kelam dan nyaris pensiun dari dunia balap motor.

"Di tahun 2017 untuk pertama kalinya saya berpikir untuk berhenti membalap, karena saya sedang tidak baik-baik saja dan saya tidak cepat. Di Mugello saya juga mulai menangis, itu adalah momen terburuk saya," kata Enea Bastianini dilansir dari Tuttomotoriweb.

Di tahun 2017, Enea Bastianini berkompetisi di Moto3 dan kepindahannya ke tim Estrella Galicia di Moto3 tidaklah mudah, musim tersebut diwarnai dengan performa pasang surut.

Dia bahkan mempertanyakan dirinya sendiri dan berpikir untuk pensiun, tetapi kemudian dia menemukan tempat di tim Leopard. 2018 adalah tahun yang lebih baik untuknya dan berkat itu dirinya memutuskan untuk pindah ke Moto2 sebagai langkah selanjutnya.

Baca Juga

Menurut Bastianini, gelar juara yang ia raih di kelas Moto2 menjadi titik balik terpenting dalam kariernya sebagai pembalap karena itu adalah mimpinya menjadi juara dunia.

"Memenangkan gelar juara dunia di tahun 2020, karena saya selalu bermimpi untuk menjadi juara dunia, itulah cita-cita terbesar saya. Itu adalah momen tak terlupakan untuk saya, meski terjadi selama periode pandemi COVID-19," ucapnya.

Baca Juga

Selain menjuarai Moto2 2020, kemenangan perdananya di kelas primer pada MotoGP Qatar 2022 juga membuat Enea Bastianini menangis terharu.

"Terakhir kali saya ingat mengangis di hadapan banyak orang ketika di Qatar, saat saya memenangi balapan MotoGP pertama saya," ungkap Bastianini.

"Biasanya malam sebelum balapan saya cukup tenang. Saya biasanya menghabiskan waktu dengan menonton serial atau film. Tapi malam itu berbeda. Saya merasa sangat tegang hingga sulit tidur," pungkas Bastianini.

Baca Juga

Sumber: Tuttomotoriweb.it

MotoGPDucatiEnea BastianiniFrancesco BagnaiaBerita MotoGPMotoGP 2022

Berita Terkini