Oase

Sorot Mural Berisi Kritikan, Moeldoko: Presiden Seharusnya Dihormati

Sabtu, 21 Agustus 2021 13:55 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Moeldoko. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Moeldoko.

INDOSPORT.COM – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyoroti kritik yang disampaikan lewat mural dan menyebut Presiden Joko Widodo seharusnya dihormati.

Moeldoko menyebutkan bahwa pemerintah di bawah komando Presiden Joko Widodo tidak antikritik. Namun, dia menyatakan bahwa kritik tersebut harus sesuai aturan.

"Saya sering mengatakan jangan setelah itu (diambil langkah hukum) lalu minta maaf. Ini apa ini bangsa ini. Berbuat sesuatu habis itu adakan tindakan, minta maaf. Ini sungguh sangat tidak baik," katanya dilansir dari Youtube Kantor Staf Presiden, Jumat (20/8/2021). 

Dia mengatakan, harusnya, para pengkritik lewat mural itu mempertimbangkan segala sesuatunya dengan baik sebelum melakukan aksinya. Dia menolak bila tindakan polisi menertibkan kritik lewat gambar-gambar atau mural itu dianggap sebagai tindakan kesewenang-wenangan. 

"Mestinya berpikir dulu sebelum bertindak sesuatu. Ini saya tegaskan ini. Kalau ada yang dipanggil polisi jangan terus dimaknai tindakan kurang (bijak).

“Kan bisa aja diajak ngopi-ngopi dulu dibina dan seterusnya agar tidak melakulan hal-hal yang tidak baik. Kan tidak seperti itu. Jadi jangan terus dijustifikasi represiflah dan seterusnya. Ini kadang-kadang kita hanya melihat kulitnya tidak melihat memahami lebih dalam," katanya. 

Dia mengatakan, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi budaya ketimuran, presiden harusnya dihormati. Perlakuan masyarakat terhadap presiden harusnya tidak sembarangan, baik lewat pembicaraan maupun lewat gambar.

"Karena apapun, presiden adalah orang tua kita yang perlu sekali lagi perlu, sangat perlu untuk kita hormati," katanya.

Sebelumnya, beragam ekspresi kritik masyarakat lewat mural di berbagai sudut negeri direspons dengan sigap oleh kepolisian. Polisi melakukan perburuan terhadap pelaku yang membuat gambar mural.

Tak jarang mural-mural berisi kritik secara satire juga dihapus oleh kepolisian setempat. Hal itu memicu reaksi sebagian kalangan yang menuduh pemerintah anti kritik. 

Melihat fenomena itu, Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto meminta anak buahnya di lapangan untuk tidak bersikap agresif dalam menindak orang yang menggambar mural mirip Presiden Joko Widodo dengan tambahan tulisan '404: Not Found'.

Baca berita asli di AkuratCo

Disclaimer: Artikel ini adalah kerja sama antara Indosport.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo.