Oase

Mahfud MD Umumkan Kesuksesan Satgas Madago Raya Tembak Mati Teroris Ali Kalora

Minggu, 19 September 2021 11:54 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Koran Madura
Menkopolhukam Mahfud MD mengumumkan keberhasilan Satgas Madago Raya menembak mati teroris pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora. Copyright: © Koran Madura
Menkopolhukam Mahfud MD mengumumkan keberhasilan Satgas Madago Raya menembak mati teroris pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora.

INDOSPORT.COM – Menkopolhukam Mahfud MD mengumumkan keberhasilan Satgas Madago Raya menembak mati teroris pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora.

Pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora ditembak mati saat bersama seorang anggotanya Jaka Ramadhan saat terlibat baku tembak dengan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kabar tewasnya Ali Kalora ini pertama kali disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD lewat akun Twitternya.

"Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora yang pernah menggegerkan karena menyembelih banyak warga dengan sadis di Sulteng, setelah buron hampir setahun, hari ini ditembak mati oleh Densus AT/88, tulis Mahfud.

“Ia ditembak bersama seorang anak buahnya yang bernama Ikrimah alias Jaka Ramadhan," tulis Mahfud lebih lanjut.

Menteri Koordinator Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan kelahiran Madura ini pun kemudian meminta masyarakat untuk bersikap tenang. "Masyarakat harap tenang," pinta Mahfud.

Di sisi lain, Mabes Polri membenarkan informasi tentang tewasnya pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso Ali Ahmad alias Ali Kalora, Sabtu (18/09/21).

"Kami sudah mendapatkan informasi terkait itu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Jakarta.

Diketahui, Ali Kalora Cs belakangan sosok paling diburu Satgas Madago Raya. Ali diketahui adalah salah satu pengikut pemimpin MIT bernama Abu Wardah Asy Ayarqi alias Santoso.

Ia sudah mengikuti sepak terjang Santoso sejak 2011. Karena Santoso memercayainya, Ali Kalora segera menjadi salah satu petinggi MIT menggantikan Daeng Koro yang tewas pada 2015. Ali mengenal betul medan gerilya MIT karena daerah itu adalah tanah kelahirannya.

Santoso sendiri kemudian tewas dalam baku tembak di Pegunungan Poso, Sulawesi Tengah pada 18 Juli 2016 .

Tak lama, petinggi MIT lainnya bernama Muhammad Basri tertangkap bersama istrinya pada 14 September 2016. Kabar soal MIT sempat mereda setelah itu. Apalagi, istri Ali Kalora yang bernama Tini Susanti Kaduku atau Umi Fadel tertangkap pada 11 November 2016.

Namun, Ali Kalora ternyata terus memimpin gerilya MIT di pegunungan dengan hutan belantara di sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, sebelum akhirnya tewas di tangan Satgas Madago Raya.

Baca berita asli di AkuratCo