AkuratCo

Ridwan Kamil 'Kutuk' Pelaku Pemerkosaan 12 Santriwati di Bandung

Kamis, 9 Desember 2021 14:25 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Muhammad Ginanjar/INDOSPORT
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, turut buka suara soal kasus pemerkosaan 12 santriwati di Bandung. Copyright: © Muhammad Ginanjar/INDOSPORT
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, turut buka suara soal kasus pemerkosaan 12 santriwati di Bandung.

INDOSPORT.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, turut buka suara soal kasus pemerkosaan 12 santriwati di Bandung.

Kang Emil mengatakan apabila pelaku pemerkosaan tersebut saat ini sudah ditangkap oleh pihak kepolisian dan sedang diadili. Tidak lupa, ia pun meminta pengadilan memberi hukuman seberat-beratnya.

"Pelaku sudah ditangkap polisi dan sedang diadili di pengadilan. Tempat bersekolahnya sudah langsung ditutup,

“Semoga pengadilan bisa menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyaknya kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini," tutur Kang Emil dikutip dari Instagram @ridwankamil, Jakarta, Kamis (9/12/21).

Mengenai korban pemerkosaan, Ridwan Kamil mengatakan, saat ini korban tengah diurus oleh tim DP3 AKB Provinsi Jawa Barat untuk menyembuhkan trauma dan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembangnya.

Dalam unggahan itu, ia juga meminta kepada forum institusi pendidikan atau forum pesantren untuk saling mengingatkan jika ada praktik-praktik pendidikan yang di luar kewajaran.

"Juga agar aparat setempat di level desa atau kelurahan agar selalu memonitor setiap kegiatan publik yang berada di wilayah kewenangannya," ujarnya.

Selain itu, Ridawan Kamil meminta semua orang tua agar untuk rajin dan rutin memonitor situasi pendidikan anak-anaknya di sekolah asrama.

Lebih lanjut, ia pun berharap agar kejadian ini tidak kembali terulang dan keadilan bisa dihadirkan pada kasus ini oleh pengadilan.

Sebagaimana diketahui, seorang guru sekaligus pengurus yayasan pesantren di Bandung, Jawa Barat, tega melakukan pemerkosaan terhadap 12 santriwati. Diketahui aksi itu dilakukan sejak tahun 2016 hingga 2021.

Bahkan, sejumlah santriwati yang menjadi korban pemerkosaan tersebut mengandung hingga melahirkan bayi.

Kasus ini pun sontak menuai perhatian publik termasuk Komite Solidaritas Pelindung Perempuan dan Anak (KSPPA) DPP Partai Solidaritas Indonesia, yang telah mengawasi kasus ini sejak bulan Oktober lalu.

Baca berita asli di Akurat.co

Disclaimer : Artikel ini adalah kerja sama antara Indosport.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo