AkuratCo

Korea Utara Berkabung, Kim Jong-un Larang Warga Tertawa dan Bahagia

Jumat, 17 Desember 2021 12:07 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Mikhail Svetlov/GettyImages
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, melarang warganya untuk tertawa selama 11 hari. Copyright: © Mikhail Svetlov/GettyImages
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, melarang warganya untuk tertawa selama 11 hari.

INDOSPORT.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, melarang warganya untuk tertawa selama 11 hari. Ada apa?

Usut punya usut, ternyata demi menghormati masa-masa berkabung meninggalnya sang ayah, Kim Jong-il, yang tutup usia pada 17 Desember 2011 lalu.

Masa berkabung nasional ini pun bakal dilakukan selama 11 hari, di mana warga tidak hanya akan dilarang tertawa tetapi juga tidak boleh minum alkohol. Selain itu, warga juga tidak diizinkan untuk berbelanja bahan makanan pada tanggal 17 Desember.

Menurut Daily Mail, Kim Jong Il meninggal karena serangan jantung pada usia 69 tahun setelah memerintah Korut dengan gaya diktator dan represif.

Masa berkabung untuknya selalu diadakan setiap tahun, tetapi biasanya 10 hari. Untuk peringataan ke-10, masa berkabung pada tahun ini ditambah menjadi 11 hari.

Tidak jelas hukuman apa yang bakal dikenakan Kim jika ada yang melanggar aturan masa berkabung tahun ini. Namun, menurut sumber Radio Free Asia (RFA), pada masa sebelumnya, warga yang melanggar bisa ditangkap karena dianggap sebagai 'penjahat ideologis'.

"Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi.  Di masa lalu, orang-orang yang tertangkap minum atau mabuk selama masa berkabung akan ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis.

"Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi.

"Bahkan jika anggota keluarga Anda meninggal selama masa berkabung, Anda tidak boleh menangis dengan keras dan tubuh harus dibawa keluar setelah selesai.

"Orang-orang bahkan tidak bisa merayakan ulang tahun mereka sendiri jika tanggal ulang tahun jatuh tepat pada masa berkabung," ujar sumber tersebut, yang merupakan warga dari kota perbatasan timur laut Sinuiju.

Kesaksian tak jauh berbeda ikut diungkap oleh seorang warga dari provinsi barat daya South Hwanghae.

Warga ini kemudian mengatakan bahwa selama masa berkabung, ada petugas polisi yang mengawasi dan menindak warga yang tidak terlihat sedih.

Sumber itu juga menambahkan bahwa selama masa berkabung, tugas khusus juga dibebankan oleh kelompok warga dan perusahaan milik negara.

Menurut sumber, mereka biasa diperintahkan untuk merawat warga yang miskin, karena negara bergulat dengan krisis pangan.

Selain larangan untuk menunjukkan kebahagiaan, untuk memperingati sepuluh tahun kematian Kim Jong Il, berbagai provinsi di Korea Utara juga akan mengadakan pameran fotografi dan menggelar konser.

Baca berita asli di Akurat.co

Disclaimer : Artikel ini adalah kerja sama antara Indosport.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo