Bola Internasional

Mengenang Prestasi Negaranya Kim Jong-un di Piala Dunia

Minggu, 26 April 2020 20:12 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© The Independent
Negaranya Kim Jong-un, Korea Utara, pernah mencapai keberhasilan mengalahkan Timnas Italia, dan membuat bintang sekelas Eusebio kewalahan di pentas Piala Dunia. Copyright: © The Independent
Negaranya Kim Jong-un, Korea Utara, pernah mencapai keberhasilan mengalahkan Timnas Italia, dan membuat bintang sekelas Eusebio kewalahan di pentas Piala Dunia.

INDOSPORT. COM - Negaranya Kim Jong-un, Korea Utara, pernah mencapai keberhasilan mengalahkan Timnas Italia, dan membuat bintang sekelas Eusebio kewalahan di pentas Piala Dunia.

Korea Utara belakangan sedang mendapat sorotan masyarakat internasional. Terutama pada hari Minggu (26/04/20) ini, banyak kabar beredar di media sosial, bahwa Presiden Korea Utara, Kim Jong-un, telah meninggal dunia.

Memang belum dapat dipastikan kebenaran soal wafatnya Kim Jong-un. Namun kalau melihat ke belakang, Kim Jong-un pernah membuat propaganda unik terkait prestasi sepak bola Korea Utara.

Dilansir dari Express, Kim Jong-un pernah membuat pernyataan ke masyarakat Korea Utara bahwa negara mereka berhasil menembus final Piala Dunia 2014 melawan Brasil. Padahal kala itu, Korea Utara tak sama sekali ikut serta Piala Dunia 2014, akibat gagal lolos fase kualifikasi.

Jika pada 2014 lalu Kim Jong-un membuat propaganda seperti itu, beda ceritanya dengan gelaran Piala Dunia 1966 silam. Kim Jong-un belum lahir, dan Korea Utara berhasil mencatatkan sejarah manis di Piala Dunia 1966 tanpa perlu menggunakan senjata propaganda.

Piala Dunia 1966 merupakan edisi ke-8 dari pesta sepak bola sejagat. Perhelatan diselenggarakan di Inggris sedari tanggal 11-30 Juli 1966.

Korea Utara berhak mengikuti Piala Dunia 1966, usai lolos dari fase kualifikasi zona Asia, Oceania, dan Afrika. Menariknya, selama fase kualifikasi, Korea Utara cukup mengalahkan Australia saja, sebab negara-negara lainnya memutuskan undur diri.

Kiprah Korea Utara lantas tergabung di Grup 4 bersama Uni Soviet, Italia, dan Chile. Hanya dua tim teratas dari fase grup yang berhak melaju ke babak gugur.

Korea Utara memulai perjalanan dengan kurang baik. Jumpa Uni Soviet dalam laga perdana Grup 4, 12 Juli 1996, skuat Korea Utara kalah telak 0-3.

Berlanjut ke laga kedua kontra Chile, Korea Utara membuka peluang lolos grup. Gol Park Seung-zin menit ke-88, membuat Korea Utara terhindar dari kekalahan, sekaligus menahan imbang Chile 1-1.

Satu laga terakhir fase grup melawan Italia, Korea Utara menghadapi ujian sesungguhnya. Korea Utara mau tak mau harus menang demi mendapat tiket lolos ke perempat final.

Kondisinya sebelum laga, Italia menempati peringkat dua berkat torehan dua poin, sementara Korea Utara dan Chile secara berurutan menduduki posisi tiga serta empat dengan sama-sama mengumpulkan satu poin. Andai lawan Italia menang, dan di laga lainnya Chile kalah, Korea Utara dipastikan bisa menemani Uni Soviet menembus fase gugur.

Laga hidup mati Korea Utara vs Italia dimainkan 19 Juli 1966 di Ayresome Park. Secara mengejutkan, Korea Utara membuka keran gol lebih dulu pada menit ke-43, lewat aksi pemain bernomor punggung tujuh, Pak Doo-ik.

Sekuat tenaga Italia coba mengejar ketertinggalan. Namun skema bertahan dari pelatih Korea Utara, Myung Rye-hyun, sukses membuat tim lawan frustasi.

Hingga akhir laga, Italia gagal menyamakan skor. Korea Utara naik ke posisi dua, dan memastikan tiket lolos setelah keesokan harinya Uni Soviet mengalahkan Chile.

Melangkah ke perempat final, Korea Utara ditunggu kekuatan hebat Eropa, Portugal. Perlu diingat, Portugal saat itu diperkuat bintang top sekelas Eusebio.

© INDOSPORT/INTERNET
Eusebio Copyright: INDOSPORT/INTERNETLegenda Timnas Portugal, Eusebio

Korea Utara bermain lebih menyerang dan tampil mengejutkan, sebab babak pertama bisa unggul 3-2 dari Portugal. Akan tetapi, Portugal kemudian bisa mencetak tiga gol lagi pada babak kedua, dan menang 3-5.

Korea Utara tersingkir di perempat final Piala Dunia 1966, yang mana bintang Portugal, Eusebio, harus susah payah  mengeluarkan kehebatannya memborong empat gol.

Kejutan Korea Utara pun berakhir, tapi setidaknya bersejarah hingga sekarang, mengalahkan Italia, dan membuat bintang hebat sekelas Eusebio kewalahan.