'Sulit Cari Generasi Unggul Tunggal Putri'

Kamis, 3 September 2015 11:01 WIB
Editor: Charles Emanuel Dominggus
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Fitriani.  Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Fitriani.

Maria menjadi salah satu anggota tim pencari bakat bersama 13 legenda bulutangkis Indonesia pada audisi umum Djarum Bulu Tangkis 2015 yang digelar di sembilan kota. Selama audisi umum, ia turut memantau bibit-bibit potensial dari berbagai kota di Indonesia terutama nomor tunggal putri.

"Kalau lihat, dari putri masih standar beda dengan putra yang sudah kelihatan. Biasanya kalau teknik pukulan sudah bagus tetapi fisiknya masih kurang, atau sebaliknya," tandas Maria.

Ia mengaku tanggungjawabnya sebagai pelatih nomor tunggal putri lebih berat untuk memoles kemampuan pemain asuhannya.

"Kalau teknik bisa ditingkatkan tetapi semua tergantung bagaimana kemauan pemain. Ada juga yang saat audisi bagus tetapi setelah masuk klub ini lupa motivasinya, tidak mau capek," lanjutnya.

Melihat prestasi tunggal putri Indonesia saat ini yang belum mencolok, Maria menilai bahwa tantangan pemain saat ini tidak hanya menghadapi lawan tetapi juga lingkungan dan gaya hidup. Meskipun, secara fasilitas, menurutnya, pemain saat ini mendapat sarana dan prasarana yang jauh lebih baik terutama atlet yang bermukim di pelatnas PBSI Cipayung.

"Sekarang musuh lebih banyak, tidak hanya pemain tetapi juga lingkungan dan lainnya. Apalagi sekarang persaingan di nomor tunggal putri lebih ketat," tandasnya.

20