Olimpiade Rio 2016

Fakta Menarik Tontowi/Liliyana vs Chan/Goh Jelang Final Olimpiade Rio 2016

Rabu, 17 Agustus 2016 15:27 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Yohanes Ishak
© HUMAS PP PBSI/INDOSPORT
Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir. Copyright: © HUMAS PP PBSI/INDOSPORT
Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir.
Tradisi Kado Kemerdekaan RI

Selama ini emas-emas Olimpiade dari tim bulutangkis Indonesia selalu dikaitkan dengan kado terbaik bagi ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Mulai dari Alan Budikusuma dan Susi Susanti (1992), Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky (1996), Taufik Hidayat (2004), dan Markis Kido/Hendra Setiawan (2008).

Pengecualian bagi emas Olimpiade 2000 yang diraih Candra Wijaya/Tony Gunawan, mereka meraihnya di bulan September karena ketika itu Olimpiade berlangsung di bulan September dan bukan bulan Agustus seperti biasanya.

Tontowi/Liliyana jadi pemain Indonesia kedua yang memainkan laga final tepat pada tanggal 17 Agustus. Sebelumnya, pasangan Nova Widianto/Liliyana Natsir jadi pemain pertama yang berlaga di final tepat pada tanggal 17 Agustus. Sayangnya, ketika itu mereka kalah dari Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (Korea) di babak final.

Tensi untuk memberikan kado terbaik bagi ulang tahun Indonesia semakin terasa menegangkan lantar­an Tontowi/Liliyana akan melawan Chan/Goh yang berasal dari Malaysia yang terkenal akan rivalitasnya. Malaysia sendiri masih memburu emas pertama sepanjang sejarah mereka di Olimpiade.

382