'Gusur' Lapangan Tenis Senayan, Kemenpora Tegaskan Tak Melanggar Hukum

Rabu, 23 November 2016 15:41 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Ramadhan
©
Lapangan Tenis Indoor, Senayan, Jakarta. Copyright: ©
Lapangan Tenis Indoor, Senayan, Jakarta.

Deputi IV Bidang Prestasi Olahraga, Gatot Dewa S. Broto, menegaskan jika pihak Pemerintah, baik Kemenpora maupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) berada di 'jalur' yang benar terkait pengalihfungsian lapangan tenis GBK menjadi lapangan baseball untuk Asian Games 2018.

"Tapi karena ini kan tanah negara. Pengelolanya kan ada di tangan Sekretariat Negara (Setneg) dan tidak ada alih fungsi," ujar Gatot kepada INDOSPORT.

"Sesuai undang-undang yang dimaksud alih fungsi itu kan seperti tanah untuk fasilitas olahraga di jadikan mall. Lagi pula sudah ada berita acaranya soal ini April lalu dan mereka (Pelti) sudah bilang oke," tandasnya.

Kesepakatan terkait perombakan lapangan tenis GBK menjadi lapangan baseball untuk Asian Games 2018 telah terjadi pada April 2016 silam.
 

Lapangan tenis indoor di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Versi Kemenpora, PP Pelti telah menandatangani persetujuan terkait hal terrsebut. Rapat koordinasi itu sendiri dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, K. Inugroho, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, Direktur Pusat Pengelola Kawasan (PPK) GBK, dan Wakil Sekjen PP Pelti, Goenawan Tedjo.

Sementara itu, di sisi lain, Pihak PP Pelti melalui sang Ketua Umum, Wibowo Suseno Wirjawan, membantah bahwa pihaknya pernah menyetujui 'penggusuran' lapangan tenis GBK dan dirombak sepenuhnya menjadi lapangan baseball. Menurutnya pengalihfungsian keseluruhan lahan tenis melanggar ketentuan.
 


Lapangan tenis indoor di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

"Sesuai dengan standar internasional, tidak semua dihilangkan, pihak kami (Pelti) datang saja. Hanya kesepakatan pengurangan. Sudah dilaporkan, ini masuk tahapan mediasi. Nanti akan dijelaskan semuanya di pengadilan," ujar Wibowo saat dihubungi.

"Kita tetap di Senayan karena itu sejarah. Belum ada rencana mau dipindah ke mana," tambahnya.