PP Pelti Ngotot Pertahankan Lapangan Tenis GBK, Kemenpora Siap Ladeni

Rabu, 23 November 2016 14:58 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Ramadhan
©
Lapangan Tenis Senayan, Jakarta Copyright: ©
Lapangan Tenis Senayan, Jakarta

Ketua Umum PP Pelti, Wibowo Suseno Wirjawan, telah mendaftarkan gugatannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 17 Oktober lalu.

PP Pelti menggugat secara perdata pihak Presiden RI, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Menteri Keuangan terkait alih fungsi lapangan tenis menjadi baseball untuk ajang Asian Games 2018.

“Semua pihak tergugat hadir kecuali Presiden RI. Namun, kemarin masih ada yang belum lengkap, makanya kami kemarin penuhi. Pekan depan akan lanjut lagi sidang kedua dengan agenda mediasi,” ujar Ketua PP Pelti, Wibowo Suseno Wirjawan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Wibowo mengklaim bahwa tak pernah terjadi kesepakatan antara pihak PP Pelti dengan para tergugat mengenai alih fungsi lahan tersebut.

Lapangan tenis indoor di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Adik kandung Gita Wirjawan itu mengklaim jika kesepakatan yang terjadi ialah pengurangan lahan lapangan tenis untuk dijadikan lapangan baseball dan bukan sepenuhnya dihilangkan.

“Kesepakatannya itu untuk pengurangan bukan penghilangan, sesuai dengan standar internasional. Tapi semua hilang. Tidak benar kalau dibilang sudah sepakat,” jelas Wibowo.

PP Pelti menuntut agar minimal ada 6 lapangan untuk pertandingan dan 2 lapangan untuk berlatih, bukan seluruhnya dialihkan menjadi lapangan baseball.

Adik kandung Gita Wirjawan itu ngotot untuk mempertahankan lapangan tenis senayan, karena menurutnya lapangan tenis GBK memiliki nilai sejarah besar dan merupakan landmark tenis Indonesia.


Suasana dari tribun lapangan tenis indoor di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Sementara itu, Deputi IV Bidang Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot Dewa S Broto, menyebut jika pihaknya siap meladeni tuntutan PP Pelti, meskipun mereka berharap agar Pelti mau membatalkannya.

Menurut Gatot, kesepakatan untuk pengalihan lahan tenis menjadi baseball telah sesuai kesepakatan dengan pihak Pelti dan tak melanggar hukum.

“Saya sudah dapat laporan dari internal kami, sidang kan berlanjut tapi kami akan melakukan pendekatan pada pihak Pelti lagi agar tuntutan ini tidak berlanjut,” ujar Gatot saat dihubungi INDOSPORT.


Deputi IV Bidang Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot Dewa S Broto.

“Kami belum bertemu langsung dengan pihak Pelti, kami tidak ingin memperkeruh suasana tapi kami ingin agar Pelti membatalkan tuntutannya walau itu hak hukum mereka untuk menggugat,” tambahnya.