All England 2017

Tunggal Putri Indonesia Cari Peluang di All England 2017

Selasa, 7 Maret 2017 19:05 WIB
Editor: Herry Ibrahim
© Humas PBSI
Fitriani jadi andalan pertama Indonesia di nomor tunggal putri All England 2017. Copyright: © Humas PBSI
Fitriani jadi andalan pertama Indonesia di nomor tunggal putri All England 2017.

Hanya mengirim 3 wakil yakni Fitriani, Dinar Dyah Ayustine, dan pebulutangkis non pelatnas Lyanny Alessandra Mainaky, sektor tunggal putri Indonesia diharapkan bisa mengambil pengalaman sebanyak mungkin di ajang All England 2017. Fitriani dan Dinar akan mulai bertanding dari babak utama. Sedangkan untuk Lyanny harus merangkak dari babak kualifikasi.

Indonesia sendiri lewat pelatih tunggal putri PBSI, Minarti Timur tidak mematok target tinggi untuk anak-anak didiknya di kejuaraan bergengsi tersebut. Namun ia menyebut para pemain yang dikirim siap untuk bermain maksimal.

Lyanny Alessandra Mainaky diharapkan bisa mendulang banyak pengalaman dari All England 2017.

Bicara soal peluang, nampaknya ketiga pemain tersebut cukup sulit untuk melangkah lebih jauh. Khsusus Fitriani, pebulutangkis masa depan Indonesia ini sudah harus bertemu unggulan ketiga asal Korea Sung Ji-hyun di babak pertama. Sedangkan Dinar harus menunggu calon lawan dari babak kualifikasi.

Secara head to head, Fitriani yang kini bertengger di peringkat 29 dunia belum pernah bertemu dengan Sung Ji-hyun. Keduanya memiliki permainan rally panjang dan penempatan bola yang cukup baik. Meski kalah pengalaman, tidak menutup bagi Fitriani bisa meladeni keuletan Sung Ji-hyun.

Intinya Fitriani harus  bermain sabar dan tidak mudah terbawa permainan lawan. Keunggulan stamina dan pukulan smash juga harus dimaksimalkan oleh pebulutangkis 18 tahun itu.

Berat memang, namun wakil pebulutangkis kita harus bisa mengambil pelajaran sebanyak mungkin saat tampil nanti. Pasalnya, Fitriani maupun Dinar, ajang All England 2017 merupakan All England pertama bagi mereka.

Dengan menimba ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya diharapkan bisa meningkatkan mental mereka untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan bergengsi berikutnya. Dan untuk saat in, dengan bermodalkan persiapan yang cukup dan menonton video permainan lawan, pelatih nampaknya yakin pemainnya akan mengeluarkan permainan terbaik mereka.

Dinar Dyah Ayustine akan tetap tampil maksimal meski tak diberi target tinggi.

Persaingan Dunia:

Dua tahun terakhir, persaingan sektor tunggal putri cukup berimbang karena tidak hanya dikuasai pemain dari China saja. Munculnya juara Olimpiade 2016 asal Spanyol, Carolina Marin maupun duo Jepang, Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara, menjadikan persaingan sektor ini berubah drastis.

Untuk tahun ini, nama Carolina Marin tetap menjadi kandidat juara di samping muncul nama Tai Tzu Ying yang diplot sebagai unggulan pertama. Lalu ada Sung Ji-hyun yang menjadi lawan Fitriani di tempat ketiga, wakil China, Sun Yun, di tempat keempat.

Sedangkan jagoan Thailand, Ratchanok Intanon, di urutan kelima, pemain muda Jepang, Akane Yamaguchi, di tempat tujuh, serta ada dua tunggal putri India yang tidak bisa dilewati begitu saja, yakni PV Sindhu dan Saina Nehwal, masing-masing menempati unggulan enam dan delapan.

Sayang, juara bertahan dari Jepang, Nozomi Okuhara, tidak ikut serta pada All England tahun ini. Akan tetapi, pemain Jepang lainnya yang baru saja menjuarai Jerman Grand Prix Gold 2017, yaitu Akane Yamaguchi bisa saja menyulitkan siapapun.