Malaysia Open Super Series Premier 2017

Parah! Jadwal Tanding 'Berantakan' Jadi Biang Keladi Tersingkirnya Owi/Butet di Semifinal

Sabtu, 8 April 2017 13:24 WIB
Editor: Ramadhan
© Humas PBSI
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir Copyright: © Humas PBSI
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir

Langkah Owi/Butet akhirnya harus terhenti di babak semifinal Malaysia Open Super Series Premier 2017 yang berlangsung di Stadium Perpaduan. Keduanya takluk dalam dua set langsung dengan skor 8-21 dan 16-21.

Ini adalah pertama kalinya bagi Owi/Butet ditaklukkan Lu/Huang, setelah sebelumnya mereka memenangkan total 6 pertarungan. Owi/Butet pun mengakui kalau mereka tampil di bawah permainan terbaik mereka seperti biasanya.

Tak hanya itu, Owi/Butet juga menyayangkan susunan jadwal pertandingan yang kurang menguntungkan mereka. Di laga perempatfinal semalam, Owi/Butet bahkan harus bertarung sengit melawan Choi Solgyu/Chae Yoo Jung dari Korea.

Laga yang berakhir lewat pertarungan rubber set dengan skor 16-21, 23-21, 22-20 tersebut berlangsung dalam durasi 82 menit. Bayangkan saja betapa terkurasnya fisik Owi/Butet yang baru menuntaskan laga hingga tengah malam WIB.

“Penampilan kami hari ini memang bisa dibilang underperformed. Dari segi tenaga, pertandingan di perempatfinal sangat menguras energi, kami berharap dapat recovery dan istirahat lebih lama, tetapi kami kaget saat melihat jadwal pertandingan,” kata Liliyana Natsir dalam rilis resmi PBSI yang diterima INDOSPORT.

Butet juga menyoroti waktu istirahat atau jam tidur mereka yang sangat singkat karena baru sampai hotel tengah malam selepas pertandingan. Yang lebih menyakitkan lagi, Owi/Butet harus langsung bermain di pagi harinya setelah bangun tidur. Jadi, sudah dipastikan Owi/Butet kekurangan waktu tidur, namun langsung ‘dipaksa’ menguras fisik.

Sebagai informasi, bagi manusia normal saja, waktu tidur haruslah sekitar 8 jam. Lalu, Owi/Butet yang merupakan atlet kelas dunia yang memiliki jam terbang tinggi, apakah bisa bugar fisiknya jika tidur di bawah 8 jam dan langsung harus bertanding setelah bangun tidur?

© Humas PBSI
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir Copyright: Humas PBSITontowi Ahmad dan Liliyana Natsir

“Semalam kami sampai hotel jam 12 malam, dan hari ini dari pagi sudah harus bersiap tanding lagi,” tambah perempuan yang akrab disapa Ci Butet tersebut.

“Selain itu pasangan Tiongkok ini memang tampil lebih baik dan mereka sedang percaya diri setelah juara di All England dan India Open 2017. Soal cedera saya, pasti mengganggu di lapangan, tetapi saya nggak pikirin, yang penting fokus ke pertandingan saja,” tambah Butet.

“Tidak ada perubahan permainan dari lawan pada pertemuan sebelumnya, namun hari ini mereka bermain lebih baik dari kami. Sedangkan kami memang tidak maksimal, seharusnya kalau kondisi kami normal, kami bisa menang dari mereka,” ujar Tontowi.

Dengan hasil ini, pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi satu-satunya harapan yang tersisa di semifinal. Pasangan rangking dua dunia ini akan berhadapan dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda asal Jepang di babak semifinal.