Indonesia Open 2017

Dikritik Taufik Hidayat, Kevin Sanjaya Dibela Legenda Pemilik Smash 100 Watt

Minggu, 18 Juni 2017 18:43 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Herry Ibrahim/Indosport
Kevin Sanjaya sempat dikritik oleh Taufik Hidayat. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport
Kevin Sanjaya sempat dikritik oleh Taufik Hidayat.

Hariyanto Arbi mengomentari kekalahan Kevin/Marcus yang tersingkir di babak pertama Indonesia Open 2017. Pasangan berjuluk Duo Minion itu secara mengejutkan takluk dari pasangan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup dua set langsung dengan skor 16-21 dan 16-21.

Baca Juga

Selain mengaku tampil tak maksimal, Kevin juga menyebut cedera robek bahu yang dialaminya menjadi penyebab lain yang membuatnya tampil di bawah performa terbaik.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT.com
Kevin Sanjaya/Marcus Gideon. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORT.comKevin Sanjaya/Marcus Gideon kandas di babak pertama Indonesia Open 2017.

Pengakuan Kevin usai laga mengenai cederanya tersebut sebelumnya sempat mendapat kritik dari legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat.

Taufik menyebut Kevin semestinya mundur dari Indonesia Open 2017 ketimbang mengeluh cedera seusai kalah, berbeda dengan Arbi yang justru membela Kevin.

© Zainal Hasan/Indosport.com
Taufik Hidayat Copyright: Zainal Hasan/Indosport.comTaufik Hidayat menyebut Kevin seharusnya mundur dari turnamen bila memang merasa cedera.

"Susah kalau masalah itu, dia bilang kalah karena cedera tapi karena kalau sudah sampai di sini kalau tidak main ya bagaimana," ujar mantan pebulutangkis kelahiran 21 Januari 1972 tersebut usai sesi jumpa fans di Jakarta Convention Center (JCC).

"Dia ada di posisi susah kalau tidak main nanti salah. Kevin ada di posisi yang sulit saat cedera dia dianggap salah pokoknya kalau kalah selalu salah," tambahnya.

Pemilik julukan smash 100 watt tersebut merasa pernah merasakan ada di posisi Kevin, sehingga tak ada pilihan lain selain bermain meski cedera.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Hariyanto Arbi. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTLegenda bulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi.

Arbi menyebut jika perbedaan yang paling dirasakan oleh atlet di masa kini dibanding di masanya dahulu ialah kehadiran media sosial yang dapat membuat atlet tertekan.

"Kita tidak tahu setelah main, kita baru tahu kalau dia cedera di sini kan memang begitu saat pemain kalah, ya pasti disalahkan. Tapi,  kalau menang dia cedera juga tidak ada yang peduli," tutupnya.