SEA Games 2017

Bantai Kamboja, Indonesia ke Semifinal Beregu Putra SEA Games

Selasa, 22 Agustus 2017 15:56 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Jonatan Christie di babak kedua Indonesia Open 2017. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Jonatan Christie di babak kedua Indonesia Open 2017.

Indonesia menang telak dalam laga perdana bulutangkis beregu putra SEA Games 2017 melawan Kamboja, Selasa (22/08/17). Turun dengan kekuatan penuh, tim Merah Putih hanya perlu tiga parta untuk memastikan diri ke babak semifinal.

Laga yang berlangsung di Axiata Arena tersebut, Jonatan Christie menjadi penggawa yang turun di partai pertama. Pebulutangkis 19 tahun ini langsung merebut poin pertama dengan menang dalam dua set langsung atas Chanmara Tep dengan skor 21-13 dan 21-13.

© Humas PBSI
Tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie. Copyright: Humas PBSITunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie.

"Memang anginnya cukup kencang, arah shuttlecock jadi susah diprediksi. Tadi saya menyesuaikan diri dengan kondisi ini, untuk persiapan pertandingan selanjutnya," ujar Jonatan dalam rilis yang diterima INDOSPORT

"Kalau lawan, memang belum terlalu berat. Pertandingan hari ini saya manfaatkan untuk tes lapangan dan mematangkan stroke saya," tambahnya.

Di partai selanjutnya, Ihasan Maulana Mustofa langsung membantai rivalnya, Cheng Phorrom dengan dua set langsung juga. Tak memberikan kesempatan sedikit pun, Ihsan menang dengan skor telak, 21-5 dan 21-3.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ihsan Maulana Mustofa di Indonesia Open 2017. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTIhsan Maulana Mustofa di Indonesia Open 2017.

Firman Abdul Kholik yang turun di partai ketiga, turut menyempurnakan hasil yang diraih Skuat Garuda. Firman menang 21-5 dan 21-6 atas Sopheaktra Leng, hanya dengan waktu 15 menit. Dengan hasil ini, Indonesia berhak melangkah ke babak semifinal.

Di babak selanjutnya, Indonesia akan menghadapi Thailand yang menumbangkan Vietnam dengan skor 3-0. Tim Gajah Putih meraih kemenangan tanpa kehilangan satu set pun dari perjuangan Khosit Phetpradab, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh, dan Suppanyu Avihingsanon.