Bangka Belitung Jadi Tuan Rumah Kejurnas PBSI 2017

Jumat, 24 November 2017 18:23 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
© Wildan Hamdani/INDOSPORT
PBSI dalam jumpa pers. Copyright: © Wildan Hamdani/INDOSPORT
PBSI dalam jumpa pers.

Bangka Belitung dipilih menjadi tuan rumah Kejurnas menyusul dengan sejalannya misi PBSI untuk memberikan kesempatan kepada daerah untuk mengadakan kejuaraan, serta misi Bangka Belitung untuk menarik pengunjung untuk datang berwisata ke sana. Hal ini disampaikan oleh Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto.

“Bangka Belitung dipilih menjadi tuan rumah karena kami memberikan kesempatan kepada daerah untuk mengadakan kejuaraan, dalam hal ini Kejurnas 2017. Ini juga sejalan dengan provinsi Bangka Belitung yang sedang aktif menarik pengunjung untuk datang berwisata dan berinvestasi. Dan bulutangkis mereka anggap mempunyai daya  tarik tersendiri untuk menarik pengunjung. Kedatangan pemain-pemain bulutangkis akan jadi promosi yang bagus untuk daerahnya,” kata Budiharto.

Dari segi fasilitas gelanggang olahraga (GOR) dan akomodasi, Bangka Belitung pun dinilai siap untuk menjadi tuan rumah. Untuk menarik animo penonton, nantinya juga akan ada bazar yang menjual makanan dan kerajinan khas Bangka Belitung.

© Wildan Hamdani/INDOSPORT
PBSI dalam jumpa pers. Copyright: Wildan Hamdani/INDOSPORTPBSI dalam jumpa pers.

Puluhan atlet Pelatnas PBSI pun dipastikan siap ambil bagian dalam kejuaraan tersebut. Namun nama-nama besar seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Praveen Jordan/Debby Susanto dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dipastikan tidak bisa ambil bagian karena akan bertanding di Dubai World Super Series Finals 2017, Desember mendatang.

“Permintaan kami kepada pelatih, bahwa untuk pemain yang tidak main ke Dubai dan Korea, dipastikan turun ke Kejurnas. Ini merupakan komitmen dari pengurus dan panitia untuk menjadikan Kejurnas sebagai satu ajang kejuaraan yang bergengsi skala nasional,” ujar Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.

Susy juga mengatakan, akan menggunakan Kejurnas sebagai ajang pemantauan dan evaluasi atlet di luar dan dalam Pelatnas PBSI untuk menentukan promosi dan degradasi.

 “Walaupun tahun ini kami belum bisa menurunkan semua pemain top Indonesia, dan pemain top dunia yang ada di Indonesia. Karena memang planning turnamennya sudah ada, sehingga kami tidak bisa menurunkan semua,” jelas Susy.

© Wildan Hamdani/INDOSPORT
Susy Susanti saat memberikan pidato dalam jumpa pers. Copyright: Wildan Hamdani/INDOSPORTSusy Susanti saat memberikan pidato dalam jumpa pers.

“Tapi tahun depan kami akan berusaha untuk meningkatkan keikutsertaan, sehigga gengsi turnamen ini bisa lebih tinggi lagi. Dan tentunya sebagai penghargaan juga untuk Kejurnas ini, bahwa juara nasional itu benar-benar juara yang sebenarnya. Jadi tahun depan kami akan berusaha untuk menurunkan semuanya,” tambah peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 silam tersebut.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, juara Kejurnas tahun ini tidak mutlak masuk ke Pelatnas PBSI Cipayung. Namun hasil dari turnamen ini akan menjadi salah satu penilaian Susy dan tim untuk memberikan penilaian tersendiri bagi para juaranya.

“Untuk tahun ini, kebijakan dari kami juara Kejurnas tidak mutlak dipastikan masuk ke Pelatnas. Karena masih ada sedikit kelemahan dari Kejurnas itu sendiri, yaitu adanya kuota. Tidak semua pemain yang dimiliki pengprov-pengprov itu bisa ikut karena kuota. Jadi kami ingin lebih bijak lagi dalam memutuskan.Tapi ini bisa menjadi salah satu penilaian untuk dipantau. Contohnya untuk program magang sebelum dinilai bisa masuk atau tidak,” jelas Susy.