Menolak Bertemu Israel, Tim Tenis Indonesia Rela Tersingkir di Piala Federasi

Jumat, 8 Desember 2017 14:47 WIB
Editor: Agus Dwi Witono
 Copyright:

Penolakan terhadap Israel yang tak pernah berhenti melakukan agresi ke wilayah Palestina tak hanya terjadi di olahraga sepakbola. Namun juga terjadi di olahraga lainnya.

Untuk Indonesia, penolakan terhadap Israel juga pernah dilakukan Tim Tenis di Piala Federasi 2006. Kala itu, Tim Fed Indonesia dijadwalkan bertemu Israel di babak play-off Grup II Dunia, 15-16 Juli 2006. Pertandingan antara kedua negara direncanakan berlangsung di Israel.

Namun saat itu konflik antara Israel dan Palestina tengah memanas, seiring agresi militer yang dilakukan negara zionis tersebut. Sebagai pihak yang selalu mendukung Palestina, Indonesia pun menyatakan protes dengan tidak mau bermain di Israel.

Tim Fed Indonesia bukan sepenuhnya menolak bermain melawan Israel. Mereka hanya tidak ingin bermain di sana dan mengajukan permintaan untuk bertanding di tempat netral. Sayang, permintaan ini ditolak Federasi Tenis Internasional (ITF).

Padahal saat itu Tim Fed Indonesia diperkuat petenis andalan seperti Angelique Widjaja, Wynne Prakusya, Romana Tedjakusuma, serta Suzana Wibowo. Akibat penolakan tersebut, Indonesia pun tersingkir dan dikenai denda plus sanksi oleh ITF.

© istimewa
Romana Tedjakusuma Copyright: istimewaRomana Tedjakusuma

"Kami tidak ada pilihan lain kecuali membayar denda $5.000 serta dilarang bertanding untuk satu tahun mendatang," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal PB Pelti kala itu, Augus Ferry Raturandang seperti dilansir Detiksport.

Indonesia sendiri hingga saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Tak ada kantor perwakilan di Israel, begitu pula Israel tak mengirim duta besar untuk bekerja di Indonesia.