Tak Pernah Juara Masters Finals, Liliyana Tetap Optimistis

Rabu, 13 Desember 2017 02:50 WIB
Penulis: Rafif Rahedian | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Badmintonindonesia
Liliyana Natsir. Copyright: © Badmintonindonesia
Liliyana Natsir.

Ajang bergengsi BWF Dubai Super Series Finals 2017 atau biasa disebut Dubai Masters Finals akan diselenggarakan pada 13 hingga 17 Desember ini. Perwakilan Indonesia pun mematok target tinggi pada ajang yang digelar pada akhir tahun tersebut.

Pada ajang tahunan tersebut, Indonesia masih mengandalkan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk meraih gelar juara.  Selain itu, pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga menjadi kandidat terkuat, setelah berhasil memuncaki klasemen di Kualifikasi Dubai Masters Finals 2017.

Namun nampaknya kesulitan datang dari pasangan Tontowi/Liliyana. Mengingat, pasangan tersebut berada di grup yang cukup berbahaya bersama Wang Yilyu/Huang Dongping (China), Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia) dan Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris).

Melihat kondisi ini, Liliyana pun mengaku sangat optimistis bersaing di ajang tersebut. Dirinya menilai bahwa masih ada peluang bagi Indonesia untuk mencapai final Dubai Masters Finals 2017.

"Saat ini kekuatan tiap negara sudah merata, lawan merupakan delapan pasangan terbaik di Super Series. Indonesia punya kans juga, satu pasangan berjuang di pool atas, satu lagi di pool bawah. Kalau beruntung bisa tampil bagus, kami bisa bertemu di final," kata Liliyana kepada INDOSPORT.

© HUMAS PBSI
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Copyright: HUMAS PBSITontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Liliyana sendiri akan meningkatkan kondisi fisiknya saat bertandinga di Dubai nanti. Karena, salah satu faktor kekalahan karena pemain tersebut mengalami kelelahan.

"Kami pernah menang dan pernah kalah menghadapi pasangan-pasangan di grup kami. Peluang pasti ada, yang penting kita harus siap capek karena sistemnya round robin (grup), berbeda dengan Super Series biasanya. Mau menang atau kalah, kami akan tetap main di penyisihan grup," tambahnya.

© Humas PBSI
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di babak pertama China Open 2017. Copyright: Humas PBSITontowi Ahmad/Liliyana Natsir di babak pertama China Open 2017.

Tontowi/Liliyana memang merupakan pasangan ganda campuran yang dianugerahi banyak gelar sepanjang karier profesionalnya. Mereka berhasil mengoleksi satu medali emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, dua gelar juara dunia tahun 2013 dan 2017, gelar hattrick di All England pada tahun 2012, 2013, dan 2014.

Namun Tontowi/Liliyana belum pernah keluar sebagai juara di Super Series Finals. Ini pun menjadi pecutan bagi pasangan tersebut agar lebih memiliki motivasi dalam merebut gelar pertamanya itu.

"Kami memang belum pernah juara Super Series Finals, tetapi kami tak mau terbebani. Menurut saya, beban terberat ada di Olimpiade dan sudah berhasil dilewati. Gelar Super Series Finals sebetulnya untuk melengkapi prestasi kami, walaupun bukan target utama. Tetapi kalau bisa main bagus di sini dan juara, kenapa tidak? Kami akan tetap berusaha semaksimal mungkin," jelas Liliyana.