Ini Strategi Tim Ganda Putra Indonesia Kalahkan Ganda China

Minggu, 11 Februari 2018 20:19 WIB
Penulis: Riris Putri Ridaprilia | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Humas PBSI
Mohammad Ahsan/Angga Pratama Copyright: © Humas PBSI
Mohammad Ahsan/Angga Pratama

Tim bulutangkis putra Indonesia Mohammad Ahsan/Angga Pratama berhasil torehkan skor kedua tim Indonesia atas China yang diwakili oleh He Jiting/Tan Qiang, pada pertandingan babak final Badminton Asia Team Championships 2018.

Sebelumnya, di pertandingan pertama babak final kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2018 Jonatan Christie menyumbang keunggulan pertama bagi Indonesia. Jojo bermain hingga rubber game dengan perolehan skor 21-16, 21-17, dan 21-18.

Sementara itu, dengan perlawanan sengit Ahsan/Angga dapat menundukan He Jiting/Tan Qiang dalam pertandingan kedua dengan skor 21-19, dan 21-18. 

Kemenangan mereka dari wakil China memang didapat dari pertandingan yang berlangsung sengit. Bermain habis-habisan dengan game mendebarkan dengan gerakan cepat dan kencang, mereka mengakui mendapat suntikan motivasi dari Jonatan Christie.

“Pertama kami mengucap syukur bisa menyumbang angka, semoga partai selanjutnya bisa menang lagi. Kami apresiasi perjuangan Jonatan yang dari ketinggan bisa menang, perjuangannya luar biasa, jadi kami termotivasi. Dia nggak mau kalah, kami juga nggak mau kalah, kami habis-habisan juga,” jelas Ahsan usai pertandingan.

© Humas PBSI
Mohammad Ahsan/Angga Pratama Copyright: Humas PBSIMohammad Ahsan/Angga Pratama

Bermain santai namun fokus diakui menjadi kunci mereka menghadapi He Jiting/Tan Qiang. Usia dan pengalaman yang berbeda antara Ahsan dan Angga pun tak menjadi masalah, mereka tetap kompak dan dapat bekerja sama dengan baik.

“Tadi kami berusaha unggul di bola-bola depan dan bermain sabar, tidak terburu-buru. Kami tetap mengontrol pertandingan jadi lebih tenang,” tambah Angga dinukil dari rilis yang diterima INDOSPORT.

“Namanya pertandingan, apalagi final pasti ada rasa tegang. Tetapi saya berusaha untuk rileks, apalagi saya harus membimbing Angga, kalau tegang nanti dia kebawa. Sebaliknya, Angga juga harus ngasih tahu saya,” tutur Ahsan.