Cari Masalah dengan Federer, Petenis Prancis Ini Beri Klarifikasi

Kamis, 15 November 2018 11:50 WIB
Penulis: Nugrahenny Putri Untari | Editor: Yohanes Ishak
© INDOSPORT
Roger Federer saat melakukan selebrasi pada laga Wimbledon 2017. Copyright: © INDOSPORT
Roger Federer saat melakukan selebrasi pada laga Wimbledon 2017.

INDOSPORT.COM - Petenis asal Prancis, Julien Benneteau, sempat membuat pernyataan mengejutkan terkait Roger Federer yang disebutnya mendapat perlakukan khusus saat Australia Terbuka beberapa waktu lalu.

Benneteau mengatakan bahwa pihak penyelenggara sengaja menempatkan jadwal Federer di waktu malam supaya sang pemain tidak tersengat hawa panas Melbourne di siang hari, sedangkan para petenis lainnya harus rela bermain bercucuran keringat.

Hal tersebut pun telah mendapat respons dari direktur Australia Terbuka, Craig Tiley. Dalam pernyataannya ke salah satu media Australia, Tiley menjelaskan bahwa Federer bermain di malam hari karena jumlah penonton di waktu utama (prime time) pasti jumlahnya sangat banyak.

Selain itu, para stasiun televisi yang menayangkan Australia Terbuka juga pastinya mengiginkan slot utama mereka diisi oleh pertandingan atlet top dunia. Hal tersebut juga sudah sangat wajar di dunia pertelevisian.

Menurutnya Tiley, petenis sekelas Federer layak mendapatkan kehormatan tersebut, jadi bukan karena ada perlakuan khusus terkait kondisi cuaca.

Mengetahui ucapannya menuai perdebatan di sana-sini, Benneteau pun menegaskan bahwa ia sama sekali tidak ingin menyinggung Federer dan ia pun mengakui bahwa petenis asal Swiss tersebut merupakan salah satu yang terbaik dunia.

“Saya hanya ingin memberikan klarifikasi. Kita semua harus menghindari konflik sebaik mungkin untuk mempertahankan nilai-nilai dalam olahraga. Saya tidak memiliki masalah personal dengan Roger Federer,” tulis Benneteau melalui akun Twitter-nya, @julienbenneteau.

“Saya yang pertama mengatakan bahwa dia adalah yang terhebat di dunia dan dia sudah melakukan banyak hal untuk olahraga ini (tenis). Itu saja. Terima kasih,” tambahnya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Empat pemain ini nyatanya sukses mencatatkan gol di laga debutnya saat membela Timnas Indonesia di gelaran Piala AFF. Pertama ada nama Boaz Salossa di Piala Tiger 2004 (kali ini Piala AFF), Boaz yang saat itu berusia 18 tahun sanggup membukukan dua gol ke gawang Laos. Kemudian terdapat nama Raphael Maitimo di Piala AFF 2012, Pemain kelahiran Rotterdam ini juga mampu menjaringkan 2 gol ke gawang Laos. Selain Boaz & Maitimo ternyata nama Evan Dimas juga tercatat sebagai pencetak gol ke gawang Laos di debut perdananya bersama Timnas. Dan yang terakhir yakni Bek Sayap, Alfath Fathier. Dirinya berhasil mencetak satu gol kala berhadapan dengan Timor Leste kemarin malam. #TimnasIndonesia #AFF2018 #AFFCup2018 #indosport

A post shared by INDOSPORT.com (@indosportdotcom) on

Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM