Resmi Pensiun, Ini Arti Penggemar Bulutangkis di Mata Liliyana Natsir

Minggu, 27 Januari 2019 15:13 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT/Herry Ibrahim
Butet menyapa para suporter yang hadir di Istora Senayan. Copyright: © INDOSPORT/Herry Ibrahim
Butet menyapa para suporter yang hadir di Istora Senayan.

INDOSPORT.COM - Tepat hari ini, Minggu (27/01/19) merupakan hari yang sangat bersejarah bagi salah satu pebulutangkis putri andalan Indonesia, Liliyana Natsir.

Pasalnya, hari ini merupakan permainan terakhir yang akan dijalankannya sepanjang 24 tahun masa kariernya.

Bersama pasangannya dalam kategori Ganda Campuran, Tontowi Ahmad, perempuan yang kerap disapa Butet ini akan menjalani laga pamungkasnya di babak final Indonesia Masters 2019 melawan pasangan dari China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Sebelum menjalani final, atlet yang berusia 33 tahun ini menerima farewell party yang sudah dipersiapkan oleh pihak PBSI dengan bantuan para penggemar yang sudah memenuhi hall Istora Senayan.

Sudah 24 tahun berkarier, Liliyana merasa ini bukan waktu yang sebentar. Kepada awak media, Ia mengungkapkan bahwa kesuksesannya juga dibantu oleh peran besar para Badminton Lovers atau sebutan bagi penggemar setia bulutangkis Indonesia. 

“Teriakan buat kami (atlet Indonesia) itu tuh enggak pernah hilang, walaupun kami sempat turun terus naik lagi, mereka tetap dukung terus,” kenang Liliyana dengan mata berkaca-kaca, Senin (21/01/19).

“Suporter Indonesia memang sudah luar biasa lah, maksudnya selalu setia dukung walaupun atletnya kalah maupun menang,” puji Liliyana.

Tetapi, momen duka karena penggemar pun Ia pernah rasakan selama perjalanan kariernya. Kena cacian dan hujatan ketika kalah oleh beberapa orang pun Liliyana akui pernah mewarnai perjuangannya.

“Kalau nyinyir nyinyir menurut saya sih sudah biasa, tinggal bagaimana kita cara menyikapinya aja kan gamungkin semua orang suka sama kita, pasti juga ada yang gasuka sama kita,” cerita perempuan kelahiran 9 September ini.

Seiring berjalannya waktu, Liliyana menyadari bahwa cacian dan hujatan yang Ia ketika kalah juga bisa menjadi hal yang positif bagi kariernya.

“Biasanya dijadikan cambuk dan motivasi bahwa kami (atlet-atlet Indonesia) akan berikan prestasi yang lebih baik lagi untuk Indonesia,”

Ikuti Terus Berita Olahraga dan Sepak Bola hanya di INDOSPORT