Ye Zhaoying: Wakil China Pencegah Dominasi Susy Susanti di Indonesia Open 1993

Minggu, 7 Juli 2019 18:02 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© BWF
Ye Zhaoying saat melakukan selebrasi di atas lapangan beberapa tahun silam. Copyright: © BWF
Ye Zhaoying saat melakukan selebrasi di atas lapangan beberapa tahun silam.

INDOSPORT.COM – Salah satu pebulutangkis putri terbaik yang pernah dimiliki China, Ye Zhaoying, merupakan mimpi buruk bagi Susy Susanti di ajang Indonesia Open 1993.

Jika kembali mengingat ke belakang, Ye Zhaoying pernah mencegah dominasi Susy Susanti di Indonesia Open. Dirinya menggagalkan kemenangan beruntun Susy Susanti di ajang tersebut.

Sebelumnya, Susy Susanti berhasil menjuarai Indonesia Open untuk kali kedua pada tahun 1991 silam. Namun ketika ingin mengamankan gelar kedua secara beruntun, Susy Susanti dipaksa menyerah oleh Ye Zhaoying di partai final Indonesia Open 1993.

Sekedar informasi, saat itu Ye Zhaoying berhasil mengalahkan Susy Susanti di partai final tunggal putri Indonesia Open 1993 dua set langsung dengan 11-9, 12-11.

Ye Zhaoying justru mendahului Susy Susanti dalam urusan mempertahankan gelar di ajang Indonesia Open. Pasalnya, Ye Zhaoying mampu memenangkan gelar lebih dulu saat menumbangkan Sarwendah Kusumawardhani di partai puncak musim 1992 silam.

Berkat kemenangan beruntun Ye Zhaoying ini, dominasi Susy Susanti di Indonesia Open pun sedikit tersendat. Barulah ketika memasuki musim 1994, Susy Susanti ‘menggila’ dengan memenangkan gelar empat kali beruturut-turut di ajang Indonesia Open (1994-1997).

Sedangkan, Ye Zhaoying tidak bisa lagi mendapatkan gelar juara di ajang Indonesia Open. Kemenangan atas Susy Susanti menjadi catatan manis terakhir bagi Ye Zhaoying di ajang Indonesia Open.

Namun di ajang lain, Ye Zhaoying mampu tampil mengesankan. Wanita yang kini usianya berusia 45 tahun tersebut merih sejumlah gelar prestisius dalam kariernya, seperti World Championships (1993,1995, dan 1997).

Tak hanya itu, ia juga menyabet gelar tunggal putri World Cup (1995), Piala Sudirman (1997 dan 1995), Uber Cup (1992, 1998, dan 2000), Asian Games (1989), Asian Championships (1992, 1994, 1995, 1998, dan 1999).

Ye Zhaoying juga berhasil meraih gelar prestisius di beberapa ajang Grand Prix. Terhitung, wanita kelahiran 7 Mei 1974 tersebut sukses menyabet sebanyak 18 gelar di seluruh ajang Grand Prix sepanjang karier profesionalnya.

Gelar Thailand Open dan Uber Cup Kuala Lumpur 2000 menjadi yang terakhir bagi Ye Zhaoying. Karena ia memutuskan gantung raket pada tahun tersebut.