Kamera Hawk-Eye Kesasar ke China, Indonesia Open Tanpa Teknologi Canggih

Rabu, 17 Juli 2019 16:58 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Ketua panitia Indonesia Open, Achmad Budiharto. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Ketua panitia Indonesia Open, Achmad Budiharto.

INDOSPORT.COM - Perhelatan Indonesia Open 2019 mengalami sedikit kendala. Bagaimana di hari pertama dan keduanya ini tidak ada teknologi smart replay lantaran kamera Hawk-Eye atau mata elang tidak terkirim ke Indonesia.

Kamera Hawk-Eye malah terkirim ke negeri China. Kesalahan salah kirim alamat ini diakui oleh Ketua Panpel Indonesia Open 2019, Achmad Budiharto.

"Harus saya akui memang kamera Hawk-Eye sudah dikirim tiga hari sebelum tanggal event. Tetapi ada salah kode negara tujuan sehingga  terkirim ke negara lain sampai ke China," ucap Budiharto di Istora, Senayan, Jakarta.

"Tapi saat di China barang tersebut ditahan tiga hari dan dikirim balik ke sini itu menjadi keterlambatan. Sebetulnya kemarin siang sudah sampai bandara, harusnya malam bisa dipasang tapi ada hambatan kecil yakni dokumen pendukung banyak tidak match dengan produknya," jelas Budi.

Meski banyak kesalahan ini, kamera tersebut memang sudah tiba di Istora. Budi pun menilai kamera tersebut siap dipasang.

"Tapi alhamdulillah sudah beres dan barang sudah ada di Istora dan nanti malam dipasang, besok bisa digunakan," tegas Budi.

Meski ada kesalahan ini, Budi menilai sudah mengkomunikasikan dengan negara peserta. Menurutnya insiden sudah dimaklumi oleh peserta dengan tidak ada teknologi smart replay di hari pertama dan kedua ini.

"Tidak ada protes berarti karena sudah disampaikan saat technical meeting. Bahwa hari pertama tidak ada Hawk-Eye, tapi ini hari kedua tidak bisa juga dan baru hari ketiga bisa digunakan," tukasnya.