BWF World Championship 2019: Fitriani Buat Kaget Pelatihnya Sendiri

Senin, 19 Agustus 2019 11:28 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur memiliki ketakutan jelang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur memiliki ketakutan jelang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019.

INDOSPORT.COM - Pelatih tunggal putri Pelatnas PBSI, Minarti Timur cukup khawatir akan penampilan anak asuhnya jelang dimulainya Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, Senin (19/08/19).

Minarti menganggap dua pebulutangkis tunggal putri asuhannya yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani akan menghadapi lawan yang tangguh di laga awal Kejuaraan yang berlangsung di Basel, Swiss itu.

"Peluang tetap ada, kalau Gregoria masih mungkin akan masuk babak 16 besar. Tapi ketika bertemu Ratchanok maka akan berjalan sulit. Menurut saya yang bolanya menyusahkan itu Ratchanok dan Tai Tzu Ying," ujar Minarti dilansir laman situs resmi PBSI.

"Untuk Fitriani, redraw kemarin cukup mengagetkan. Tapi mau tidak mau lawan yang harus dihadapi ya harus siap. Dari pikiran, mental semua harus dipersiapkan, jika bisa harus dipaksa ketika di lapangan," tambahnya.

Pada babak pertama Gregoria akan menjamu lawan yang cukup tangguh asal Thailand, Busanan Ongbumrungpan. Berdasarkan catatan pertemuan Gregoria telah tertinggal dengan kedudukan 1-2. Namun, pebulutangkis asal Wonogiri ini masih memiliki kesempatan menang.

Pada pertemuan terakhir di ajang Korea Open 2017, pebulutangkis berusia 20 tahun itu berhasil mengandaskan Busanan dengan skor rubber 13-21, 21-9, 21-15. Jika lolos dirinya akan berhadapan dengan unggulan enam, Ratchanok Intanon asal Thailand.

Sementara di sisi lain, Fitriani akan menghadapi Yvonne Li asal Jerman. Jika lolos pebulutangkis berusia 20 tahun ini akan melawan tunggal putri unggulan dua, Tai Tzu Ying asal Taiwan.

Meskipun akan menghadapi lawan-lawan yang cukup tangguh Minarti menjamin persiapan kedua anak asuhnya sudah cukup matang. Beberapa kendala teknis dan non teknis kabarnya telah diantisipasi sehingga tinggal melihat performa mereka di lapangan.