Usai Kejuaraan Dunia Bulutangkis, Ini Catatan Eng Hian untuk Seluruh Ganda Putrinya

Selasa, 27 Agustus 2019 16:36 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© HUMAS PP PBSI/INDOSPORT
Usai berakhirnya Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 pada Minggu (25/08/19),  Eng Hian memberikan catatannya terkait perfoma seluruh anak asuhnya. Copyright: © HUMAS PP PBSI/INDOSPORT
Usai berakhirnya Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 pada Minggu (25/08/19), Eng Hian memberikan catatannya terkait perfoma seluruh anak asuhnya.

INDOSPORT.COM - Usai berakhirnya Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 pada Minggu (25/08/19), pelatih Kepala ganda putri PBSI, Eng Hian memberikan catatannya terkait perfoma seluruh anak asuhnya.

Di hajatan resmi BWF kali ini, PBSI mengirimkan tiga wakil di sektor ganda putri yakni pasangan Jauza Fadhila Sugiarto/Yulfira Barkah, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta beserta Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Dari ketiga pasangan tersebut, pasangan Jauza/Yulfira tak mampu berbicara banyak dan sudah tersingkir lebih dulu di babak pertama. Sedangkan pasangan Della/Rizki berhasil mencapai babak 16 besar, sementara Greysia/Apriyani sukses mencapai babak semifinal.

Melihat perfoma ketiga anak asuhnya, Eng Hian mengakui kalau pasangan Jauza/Yulfira memang masih jauh untuk berbicara lebih jauh di level elite dunia.

"Jauza/Yulfira masih jauh standarnya untuk bisa berbicara banyak di level elite dunia. Jadi, itu PR buat kami pelatih dan atletnya, kami semua harus bekerja keras. Tidak bisa kalau cuma pelatihnya saja atau atletnya saja, ini berlaku juga untuk pasangan Greysia/Apriyani," ujar Eng Hian dikutip dari situs resmi PBSI.

Namun pelatih ganda putri tersebut mengakui bahwa ada raihan positif yang berhasil ditunjukkan oleh pasangan Della/Rizki di Kejuaraan Dunia Bulutangkis kali ini.

"Untuk Della/Rizki, saya melihat ada perubahan positif terutama di masalah kemauan dan motivasi untuk tidak mau kalah. Kemarin mereka tunjukkan waktu lawan Korea, memang kalah hasilnya, tetapi kemauan mereka untuk berjuang habis-habisan sangat terlihat. Jadi, saya masih menaruh harapan ke mereka untuk bisa lolos ke Olimpiade," lanjutnya.

Pelatih 42 tahun tersebut juga mengungkapkan kalau dari sisi teknis, gaya bermain Della/Rizki sejatinya tidak begitu disukai oleh banyak pemain elite dunia.

"Dilihat dari sisi teknis itu banyak pemain elite dunia yang tidak suka dengan tipe permainan mereka. Cuma satu kelemahan mereka adalah mereka tidak tahan, tidak betah di lapangan pada saat pola permainan mereka sudah terbaca lawan, mereka seperti kaya frustasi."

"Tetapi, saya lihat mereka di turnamen ini berbeda. Seperti ada sesuatu yang mereka perjuangkan. Karena mereka belum terbiasa dengan hal ini, ya mungkin ada faktor keletihan yang luar biasa di fokus mereka," tambahnya.

Ia pun berharap pasangan Della/Rizki bisa terus mempertahankan motivasi dan pola pikir mereka di turnamen-turnamen mendatang.

"Kalau mereka bisa terus punya pemikiran seperti itu, pasti selanjutnya mereka akan terbiasa. Saya harap di beberapa turnamen kedepannya, mereka tetep mempunyai motivasi dan mempunyai pola pikiran seperti ini. Dengan begitu saya berharap hasil mereka akan terlihat," pungkasnya.

Pasangan Della/Rizki dan Greysia/Apriyani selanjutnya akan bermain di turnamen Chinese Taipei Open 2019, sedangkan pasangan Jauza/Yulfira resmi dipisahkan setelah Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019.