4 Fakta di Balik Kesuksesan Rafael Nadal Raih Gelar AS Terbuka 2019

Senin, 9 September 2019 13:45 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Matthew Stockman/Getty Images
Rafael Nadal juara AS Terbuka 2019 usai mengalahkan Daniil Medvedev, Senin (09/09/19) di Stadion Arthur Ashe. Copyright: © Matthew Stockman/Getty Images
Rafael Nadal juara AS Terbuka 2019 usai mengalahkan Daniil Medvedev, Senin (09/09/19) di Stadion Arthur Ashe.

INDOSPORT.COM - Petenis asal Spanyol, Rafael Nadal berhasil meraih gelar AS Terbuka 2019 usai mengalahkan petenis Rusia, Daniil Medvedev di partai final yang berlangsung Senin (09/09/19) dinihari.

Bertanding di Arthur Ashe Stadium, Nadal harus berjuang selama lima set untuk mengalahkan Medvedev dengan skor akhir 7-5, 6-3, 5-7, 4-6 dan 6-4 untuk bisa meraih gelar keempatnya di turnamen AS Terbuka 2019.

Tak hanya meraih gelar keempatnya saja, gelar AS Terbuka 2019 juga menjadi gelar Grand Slam ke-19 Rafael Nadal di sepanjang kariernya.

Lalu selain itu, apalagi fakta-fakta di balik kemenangan Nadal? Berikut INDOSPORT merangkum tiga fakta di balik kemenangan Nadal di AS Terbuka 2019:

Pertandingan final terlama ketiga

Rafel Nadal harus bertanding selama 4 jam 50 menit untuk bisa mengalahkan Daniil Medvedev di partai final AS Terbuka 2019.

Durasi tersebut pun menjadi durasi terlama ketiga setelah durasi partai final terlama tercipta di pertandingan Andy Murray vs Novak Djokovic di tahun 2012 serta Mats Wilander vs Ivan Lendl di tahun 1988.

Kala itu, Murray dan Wilander harus menjalai pertandingan selama 4 jam 54 menit untuk memastikan gelar Grand Slam mereka di turnamen AS Terbuka.

Pemenang tertua kedua

Rafael Nadal menjadi petenis tertua kedua di era modern yang berhasil memenangkan AS Terbuka sejak era Ken Rosewall pada tahun 1970. Kala itu Rosewall berusia 35 tahun, sedangkan Nadal saat ini berusia 33 tahun.

Gelar ke-84 di sepanjang karier Nadal

Gelar AS Terbuka 2019 menjadi gelar ke-84 di sepanjang kariernya, di mana 21 gelar di antaranya, ia dapatkan di turnamen yang diselenggarakan di lapangan keras.

Tradisi buruk petenis kelahiran 1990-an di final Grand Slam

Kekalahan Daniil Medvedev secara otomatis melanjutkan tradisi buruk petenis yang dilahir di 1990-an di turnamen Grand Slam di partai final.

Milos Raonic menjadi runner-up di Wimbledon tahun 2016 setelah kalah dari Andy Murray, demikian pula dengan Dominic Thiem yang juga kalah atas Nadal di final Prancis Terbuka 2019.