Audisi Bulutangkis PB Djarum Ganti Nama, KPAI: Kami Beri Kesempatan untuk Perbaikan

Kamis, 12 September 2019 18:48 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ilustrasi INDOSPORT
KPAI akhirnya memberikan suara terkait mengapa mereka tidak jadi menghentikan audisi PB Djarum dan malah sepakat untuk mengganti nama. Copyright: © Ilustrasi INDOSPORT
KPAI akhirnya memberikan suara terkait mengapa mereka tidak jadi menghentikan audisi PB Djarum dan malah sepakat untuk mengganti nama.

INDOSPORT.COM - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akhirnya memberikan suara terkait mengapa mereka tidak jadi menghentikan audisi PB Djarum dan malah sepakat untuk mengganti nama.

Dalam pemberitaan INDOSPORT.com yang sebelumnya, KPAI bersama dengan PB Djarum serta PBSI akhirnya mengadakan pertemuan untuk mencari solusi atau jalan tengah dari solusi ini.

Dan akhirnya, solusi pun mereka dapatkan dan sepakat untuk mengubah nama audisi bulutangkis yang diselenggarakan oleh PB Djarum.

"PB Djarum sepakat untuk mengubah nama yang semula AUDISI UMUM BEASISWA PB DJARUM 2019 menjadi AUDISI UMUM BEASISWA BULUTANGKIS tanpa menggunakan logo, merk, dan brand image Djarum," seperti rilis yang diterima oleh INDOSPORT.

Lantas selanjutnya INDOSPORT mencoba menghubungi pihak KPAI untuk meminta penjelasan tentang mengapa mereka akhirnya memilih untuk mengambil jalan tengah tersebut.

"Jadi begini kita ibaratkan seperti kita sedang mengadakan razia mobil, jadi pada saat itu mobil yang melakukan pelanggaran kita hentikan. Jadi, demikian pula yang kita lakukan pada Djarum," ujar Sitti Hikmawatty, Komisioner KPAI kepada INDOSPORT, Kamis (12/09/19).

Diakui Sitti kalau sebenarnya mengenai hal ini, pihak KPAI memberikan peneguran kepada pihak KPAI dan hal tersebut sudah sangat jelas dalam kronologi yang mereka jelaskan.

"Jadi pertama kita sudah datang ke lokasi langsung dan memberikan peringatan kalau 'Anda sudah melakukan kesalahan,', tetapi karena mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahu maka kami beri kesempatan. Jadi sebenarnya, kalau sudah membaca kronologi lengkapnya, maka akan lebih jelas kejadiannya," pungkasnya.