5 Petenis Pria Legendaris, Siapa yang Terbaik Sepanjang Sejarah?

Sabtu, 14 September 2019 01:19 WIB
Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Matthew Stockman/Getty Images
Rafael Nadal juara AS Terbuka 2019 usai mengalahkan Daniil Medvedev, Senin (09/09/19) di Stadion Arthur Ashe. Copyright: © Matthew Stockman/Getty Images
Rafael Nadal juara AS Terbuka 2019 usai mengalahkan Daniil Medvedev, Senin (09/09/19) di Stadion Arthur Ashe.

INDOSPORT.COM - Kemenangan Rafael Nadal di turnamen grand slam AS Terbuka 2019 pekan lalu memicu pertanyaan: siapa petenis pria terbaik sepanjang masa?

Saat ini, kita hidup di era tenis dengan begitu banyak permainan yang tampak seperti yang terbaik sepanjang masa di ajang kejuaraan bergengsi tenis.

Berbagai ajang kejuaraan tenis selalu dihiasi oleh petenis legendaris, yang membuat generasi petenis ini bisa dikatakan paling luar biasa sepanjang masa.

Pencarian nama-nama petenis hebat ini berlangsung selama beberapa waktu dan sejumlah nama secara teratur muncul dalam perbincangan.

Berikut lima nama petenis pria legendaris yang telah INDOSPORT lansir dari laman Marca.

1. Bjorn Borg
Petenis asal Swedia itu mengakhiri karirnya pada tahun 1983 dengan 11 gelar grand slam hanya dalam sembilan musim dan pensiun dini pada usia 26. Dia tidak pernah memenangkan Australia maupun AS Terbuka, tetapi memenangkan enam grand slam Roland Garros dan lima di Wimbledon.

Prestasi
Roland Garros: 6
Wimbledon: 5
Australia Terbuka: 0
AS Terbuka: 0
Final ATP: 2
Masters 1.000: 15
Peringkat satu: 109 minggu

2. Pete Sampras
Petenis asal Amerika itu meraih gelar 14 Grand Slam di sepanjang kariernya. Pete Sampras berhasil menempati peringkat satu petenis pria dunia dalam 286 minggu, terlama nomor dua setelah Roger Federer.  Perempat finalnya di Wimbledon pada 2001 tidak akan pernah dilupakan karena melawan seorang pria kelahiran Swiss bernama Roger Federer.

Prestasi
Wimbledon: 7
AS Terbuka: 5
Australia Terbuka: 2
Roland Garros: 0
Final ATP: 5
Masters 1.000: 11
Peringkat satu: 286 minggu

3. Novak Djokovic
Pada usia 32, tentu saja Novak Djokovic akan mengakhiri kariernya dengan lebih banyak gelar utama daripada siapa pun. Ketika Federer dan Rafael Nadal pensiun, dia masih akan berjuang di puncak. Dia berhasil mencapai 14 Grand Slam hanya dalam 10 tahun, dan mendapat 16 gelar dua tahun kemudian. Dia serba bisa dan bisa bersaing di semua permukaan.

Prestasi
Australia Terbuka: 7
Wimbledon: 5
AS Terbuka: 3
Roland Garros: 1
Final ATP: 5
Masters 1.000: 33
Olimpiade: 1 perunggu
Peringkat satu: 268 minggu

4. Rafael Nadal
Tidak butuh waktu lama baginya untuk diperhatikan sebagai spesialis lapangan tenis. Rafael Nadal orang yang kompetitif dan menjadi mesin di semua permukaan. Persaingannya yang awet muda dengan Federer membantu mengangkat keduanya ke level baru dan kemenangan terakhirnya di AS Terbuka membawa dia satu langkah setara dengan rivalnya.

Prestasi
Roland Garros: 12
AS Terbuka: 4
Wimbledon: 2
Australia Terbuka: 1
Final ATP: 0
Masters 1.000: 35
Olimpiade: 1 emas
Peringkat satu: 196 minggu

5. Roger Federer

Sulit membayangkan melihat pemain lain bisa bermain seperti Federer. Keanggunannya sulit ditandingi. Petenis asal Swiss ini memiliki rekor sepanjang masa Wimbledon dengan delapan kemenangan. Dia juga termotivasi oleh level permainan Nadal. Meski usia  sudah mendekati 40 tahun, Federer belum mau berhenti dan bahkan telah mengangkat gelarnya yang ke-100 baru-baru ini.

Prestasi
Wimbledon: 8
Australia Terbuka: 6
AS Terbuka: 5
Roland Garros: 1
Final ATP: 6
Masters 1.000: 28
Olimpiade: 1 perak
Peringkat satu: 310 minggu

Penulis: Karina Kusuma Wijaya