Penyebab Menurunnya Prestasi Sektor Tunggal Putri Indonesia Menurut Yuni Kartika

Rabu, 9 Oktober 2019 20:59 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Mantan atlet bulutangkis Indonesia, Yuni Kartika, mengamati penyebab menurunnya prestasi di sektor tunggal putri.

Yuni Kartika menyadari bahwa prestasi tunggal putri Indonesia saat ini sedang menurun.

"Mundurnya satu sektor bisa disebabkan karena banyak faktor. Perjalanannya panjang hingga kenapa sekarang ini boleh dibilang sektor tunggal putri ini terpuruk," ujar Yuni kepada INDOSPORT.

Tidak adanya sosok mentor di Indonesia menjadi salah satu faktor yang menyebabkan prestasi tunggal putri Indonesia menurun.

"Yang terakhir itu saya inget banget dulu Mia Audina ke Belanda untuk pindah warga negara. Nah, setelah itu habis sudah pemain top tunggal putri di Indonesia," kata Yuni Kartika.

"Para pemain top di dalem pelatnas tidak ada dan secara kualitas menurun. Selain itu, fakta pemain-pemain kita saat ini harus kita cari yang lebih baik," sambungnya lagi.

Meski demikian, Yuni Kartika merasa bukan berarti tunggal putri Indonesia seperti Gregoria Mariska dan Fitriani adalah pemain yang tidak berbakat.

Hanya saja, di sektor tunggal putri memang kekurangan sosok pemain top yang bisa dijadikan mentor.

"Kita lihat di ganda putra ada Marcus/Kevin ada Ahsan/Hendra auranya akan berbeda dengan tunggal putri. Setiap hari ganda putra berlatih dengan orang-orang terbaik di dunia," ucap Yuni Kartika.

"Mereka akan berpikir oh kalo aku mau jadi pemain hebat, at least aku harus punya kualitas seperti mereka. Jadi anak-anak yang dari kecil ini untuk masuk sampai ke sana mereka harus benar-benar tahulah bayangannya seperti apa sih."

"Seperti dahulu ketika saya mau jadi juara ada Susi, Sarwendah, Ivana yang bisa dicontoh. Ada patokan yang bisa kita lihat, kalau sekarang kan tidak ada," pungkasnya.

Walaupun belum bisa mempersembahkan prestasi gemilang, Yuni Kartika mengimbau pada sektor tunggal putri Indonesia agar tetap pantang menyerah.