Denmark Open 2019: 42 Tahun Tak Juara, Ganda Putri Indonesia Apa Bisa?

Kamis, 10 Oktober 2019 12:40 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© PBSI
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu merayakan kelolosan ke babak semifinal Chinese Taipei Open, Jumat (06/09/19). Copyright: © PBSI
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu merayakan kelolosan ke babak semifinal Chinese Taipei Open, Jumat (06/09/19).

INDOSPORT.COM - Penantian super panjang bagi sektor ganda putri Indonesia yang sudah lebih dari 4 dekade lamanya tak kunjung naik podium tertinggi Denmark Open. Lantas, di tahun 2019 ini, apa bisa?

Sekadar informsasi, ganda putri Indonesia terakhir kali menjuarai gelaran Super Seris 750 tersebut pada tahun 1977 lewat pasangan Verawaty Wiharjo/Imleda Wigoeno.

Vera/Imel sukses menjadi juara usai menundukkan pasangan Jepang, Emiko Ueno/Yoshiko Yonekura dalam pertandingan rubber game dengan skor akhir 15-8, 8-15 dan 15-5 untuk mengklaim gelar juara bagi Indonesia.

Lantas setelah kemenangan dua Srikandi Tanah Air tersebut, tak ada lagi ganda putri Indonesia yang mampu naik ke podium tertinggi Denmark Open.

Di tahun 2019 ini pun rasa-rasanya juga sangat sulit untuk bisa naik podium kembali mengingat Indonesia hanya mengirimkan satu wakilnya, yakni pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Belakangan ini, penampilan Greysia/Apriyani sangat tidak stabil dan paling mentok bisa tembus hingga ke babak perempatfinal. Apalagi setelah melihat hasil drawing, kemungkinan lolos ke semifinal juga sangat tipis.

Setidaknya, jika ingin lolos ke semifinal, mereka harus bisa melewati pasangan Chang Ye Na/Kim Hye Rin dan juga Chen Wing Chen/Jia Yi Fan.

Tentunya, itu bukan merupakan pekerjaan mudah bagi Greysia/Apriyani jika mereka terus berada di perfoma yang tidak stabil.

Bahkan, kemungkinan untuk menanti gelar setelah 42 tahun lamanya masih akan terus berlanjut di tahun 2019 ini hingga Indonesia menemukan ganda putri tangguh yang siap mati-matian untuk bisa menang dan meraih juara.