Torehkan Sejarah, Tim Junior Bulutangkis Indonesia Diguyur Bonus

Rabu, 16 Oktober 2019 01:59 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Juni Adi
© Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Tim Bulutangkis Junior Indonesia disambut oleh pihak Kemenpora dan PBSI di Bandara Soekarno-Hatta. Copyright: © Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Tim Bulutangkis Junior Indonesia disambut oleh pihak Kemenpora dan PBSI di Bandara Soekarno-Hatta.

INDOSPORT.COM - Raihan gelar juara tim bulutangkis junior Indonesia di nomor beregu ajang Kejuaraan Dunia Junior 2019 di Kazan, Rusia mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah.

Pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memastikan akan ada bonus bagi para pebulutangkis muda yang telah mengharumkan nama bangsa.

Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta mengatakan tim junior Indonesia pantas mendapatkan hal tersebut karena berhasil mencatatkan sejarah, yakni membawa pulang Piala Suhandinata untuk yang pertama kalinya setelah penantian selama 17 tahun.

"Kita tunggu piala ini singgah di Indonesia dan penantiannya panjang. Jadi terima kasih dan selamat buat pelatih, atlet dan semuanya," katanya saat menyambut kedatangan tim junior Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta.

"Ini jawaban kalau generasi kita mulai bangkit dan saat ini kita punya stok buat pengganti senior di nomor ganda, tapi harus terus perbaiki diri," ujarnya.

© Humas PBSI
Ganda campuran Leo Rolly Carnando dan Indah Cahya Sari Jamil runner up Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019. Copyright: Humas PBSIGanda campuran Leo Rolly Carnando dan Indah Cahya Sari Jamil runner up Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019.

"Untuk itu, pemerintah memastikan akan ada apresiasi minimal doa, maksimalnya tunggu pak menteri (plt)," sambung Isnanti sembari bercanda.

Selain juara di nomor beregu, tim junior Indonesia juga memboyong satu medali emas (ganda putra, Leo Rolly Camando/Daniel Marthin).

Dua medali perak ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan Leo Rolly Camando/lndah Cahya Sari Jamil di ganda campuran) dan satu medali perunggu (Yonathan Ramlie dari sektor tunggal putra).

Sukses tim junior Indonesia ini pun mendapat pujian dari Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI yang sekaligus menjadi manajer tim Indonesia di turamen ini, Susy Susanti.

Ia mengatakan, apa yang sudah diraih tim junior adalah berkat proses yang panjang dan ke depan, harus terus berkesinambungan. 

"Pencapaian di WJC menurut saya luar biasa, terutama perjuangan di beregu, anak-anak cetak sejarah. Ke depannya, kami harapkan usaha mereka harus ekstra lagi, jangan berhenti sampai di sini," ucap Susy. 

"Bibit bagus itu kan hasil proses. kami nyiapin mereka sudah bertahun-tahun lalu, nah matangnya di tahun ini. Untuk tahun depan pun sudah kami siapkan dari sekarang, sepertinya yang akan Iebih menonjol itu pemain putrinya karena masih ada beberapa yang bisa ikut WJC tahun depan," tukasnya.