Deretan Prestasi Mentereng Ihsan Maulana, Pebulutangkis Tunggal Putra yang Pamit dari PBSI

Sabtu, 26 Oktober 2019 18:40 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi
© HUMAS PBSI
Tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa. Copyright: © HUMAS PBSI
Tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa.

INDOSPORT. COM - Ihsan Maulana Mustofa, pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang baru saja pamit dari PBSI, diketahui pernah mencatatkan sejumlah prestasi mentereng di kompetisi bulutangkis internasional.

Pada hari Sabtu (26/10/19), nama Ihsan Maulana membuat gempar publik pecinta bulutangkis. Bagaimana tidak, melalui akun Instagram pribadinya, Ihsan menuliskan kalimat yang seakan menandakan ingin berpisah dari PBSI.

Beberapa foto terkait kiprahnya di jagat bulutangkis internasional terlihat diunggahnya secara berbarengan. Ihsan lantas menuliskan untaian kalimat bernada pamitan pada bagian keterangan unggahan atau caption.

"Terima kasih PBSI untuk kesempatan yang diberikan untuk saya. Alhamdulillah saya pernah merasakan berjuang bersama dengan kawan-kawan untuk membawa nama Indonesia," bunyi sepenggal kalimat di caption unggahan Ihsan.

Belum jelas apa yang menjadi penyebab utama Ihsan berpamitan dari PBSI. Namun jika ditarik ke belakang, Ihsan sejatinya sudah menghasilkan sejumlah prestasi mentereng saat masih tergabung bersama Pelatnas.

Ihsan Maulana Mustofa, pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang baru saja pamit dari PBSI, diketahui pernah mencatatkan sejumlah prestasi mentereng di kompetisi internasional.

Prestasi Ihsan Maulana Mustofa

© Humas PBSI
Ihsan Maulana Mustofa juara Indonesia Masters 2018 Super 100. Copyright: Humas PBSIIhsan Maulana Mustofa juara Indonesia Masters 2018 Super 100.

Prestasi individu Ihsan yang paling berkesan mungkin tercipta pada tahun lalu. Ihsan sukses menyabet gelar juara di ajang Indonesia Masters 2018.

Menjadi unggulan pertama, Ihsan benar-benar menunjukkan kualitasnya. Usai mengalahkan rekan senegaranya, Shesar Hiren Rhustavito di semifinal, Ihsan melaju ke partai puncak dan menang dua set langsung 21-17, 23-21, atas wakil Chinese Taipei, Li Yu-hsien.

Gelar juara Indonesia Masters 2019 ternyata menjadi satu-satunya torehan yang bisa digapai Ihsan dalam kategori perorangan. Sisanya Ihsan lebih banyak menyabet status runner-up, yang mana total empat kali kalah di laga final, yakni ajang Dutch Open 2014, Thailand Open 2015, Macau Open 2017, serta Akita Masters 2018.

Kalau beralih menuju kategori beregu, capaian prestasi Ihsan nampak lebih banyak. Ihsan total telah menyumbangkan empat medali emas bagi tim putra Indonesia.

Prestasi pertama tercipta di ajang SEA Games 2015. Bersama Jonatan Christie, Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama, Firman Abdul Kholik, dan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, kiprah Ihsan Maulana mampu menghasilkan medali emas, usai menang 3-2 atas Thailand di laga puncak.

Kegemilangan Ihsan berlanjut kala berlaga di ajang Asia Team Championships 2016. Peran Ihsan membantu Indonesia membawa pulang medali emas dengan mengalahkan Jepang 3-2 pada partai final.

Capaian serupa terulang kembali di edisi SEA Games 2017 serta Asia Team Championships 2018. Ihsan secara beruntun masuk ke dalam skuat Indonesia dan memenangkan medali emas.

Sayangnya, segala prestasi Ihsan harus terhalang akibat cedera lutut yang pernah diterimanya 2015 lalu. Cedera lutut membuat Ihsan kesulitan lagi menemukan bentuk fisik dan stamina yang optimal.

Padahal pada tahun 2014, nama Ihsan sempat digadang-gadang sebagai harapan menjanjikan Indonesia di nomor tunggal putra. Ia kala itu menjadi pemain termuda yang masuk ke skuat Indonesia Thomas Cup 2014.