Kian Berjaya, Legenda Malaysia Puji Sistem Program Kepelatihan Ganda Putra Indonesia

Minggu, 27 Oktober 2019 20:14 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© pbdjarum.org
Legenda Malaysia sekaligus pelatih ganda putra Bukit Jalil Sports School (BJSS), Pang Cheh Chang memberikan pujian kepada sistem program pelatihan ganda putra Indonesia. Copyright: © pbdjarum.org
Legenda Malaysia sekaligus pelatih ganda putra Bukit Jalil Sports School (BJSS), Pang Cheh Chang memberikan pujian kepada sistem program pelatihan ganda putra Indonesia.

INDOSPORT.COM - Legenda Malaysia sekaligus pelatih ganda putra Bukit Jalil Sports School (BJSS), Pang Cheh Chang memberikan pujian kepada sistem program pelatihan ganda putra Indonesia.

Seperti diketahui saat ini, ganda putra Indonesia sangat mendominasi di berbagai turnamen BWF World Tour 2019 dan juga top 5 ranking BWF.

Bahkan tak hanya mendominasi di level senior, di level junior, ganda putra Indonesia pun juga turut mendominasi setelah pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin meraih gelar juara dunia junior untuk kali pertama.

Menanggapi hal tersebut, Cheh Chang mengakui kalau pasangan Leo/Daniel sedikit berada di atas dari rekan-rekannya yang lain.

"Leo dan Daniel adalah pasangan yang menjanjikan. Mereka jauh lebih baik daripada yang lain dalam kelompok umur mereka dalam hal keterampilan, kemampuan dan kekuatan mental mereka," ujar Cheh Chang dikutip dari media The Star.

Tak hanya memberikan pujian pada Leo/Daniel, legenda Malaysia itu pun juga memuji sistem pelatihan dari ganda putra Indonesia yang menurutnya sangat luar biasa.

"Indonesia menuai penghargaan dari program pengembangan mereka yang dimulai beberapa tahun lalu," lanjutnya.

Namun ia menambahkan agar tidak terlalu cepat menilai perkembangan Leo/Daniel karena secara keseluruhan persaingan di level senior dan junior sangat berbeda.

"Mereka matang dan dapat menangani berbagai rencana permainan. Tetapi masih terlalu dini untuk melihat apakah mereka dapat bersinar di tingkat senior. Tingkat junior dan senior berbeda,"

"Contohnya adalah Kevin yang pemain junior yang menjanjikan tetapi butuh tiga tahun untuk mencapai puncak (bersama Marcus Fernaldi Gideon). Tapi itu benar-benar tergantung pada individu, beberapa cepat matang tetapi ada yang lambat," pungkasnya.

Berbanding terbalik dengan ganda putra Malaysia yang tidak kunjung memberikan gelar, pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon saat ini sedang berjuang untuk meraih gelar di French Open 2019.