Pengurus PBSI Beberkan Alasan Wakil Indonesia Mundur dari Turnamen Super 300

Minggu, 27 Oktober 2019 15:54 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© BEN STANSALL/AFP/Getty Images
Pengurus PBSI bagian Subid Hubungan Luar Negeri, Bambang Roediyanto membeberkan alasan mundurnya wakil Indonesia di turnamen BWF World Tour Super 300. Copyright: © BEN STANSALL/AFP/Getty Images
Pengurus PBSI bagian Subid Hubungan Luar Negeri, Bambang Roediyanto membeberkan alasan mundurnya wakil Indonesia di turnamen BWF World Tour Super 300.

INDOSPORT.COM - Pengurus PBSI bagian Subid Hubungan Luar Negeri, Bambang Roediyanto membeberkan alasan mundurnya wakil Indonesia di turnamen BWF World Tour Super 300 pada November mendatang.

Turnamen BWF World Tour di tahun 2019 akan ditutup oleh dua turnamen Korea Masters dan Syed Modi International Badminton Championships sebelum digelarnya World Tour Finals pada Desember mendatang.

Namun di turnamen Korea Masters 2019, empat wakil Indonesia, yakni Gregoria Mariska, Fitriani, Berry Angriawan/Hardianto dan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta yang semula dijadwalkan ikutserta tiba-tiba withdrawn alias mundur.

Di turnamen Syed Modi pun hal yang sama juga tidak menutup kemungkinan terjadi. Namun mundurnya wakil-wakil Indonesia bukan tanpa alasan. Dituturkan pengurus PBSI, Roediyanto dalam akun media sosial pribadinya itu semua karena kebutuh SEA Games dan Kejurnas.

"Memang benar, pemain pelatnas mundur dr Korea Masters dan India Super 300... Ada Kejurnas dan SEA Games," cuitnya.

Turnamen SEA Games sendiri diketahui akan mulai diselenggarakan pada 30 November 2019 hingga 11 Desember 2019. Sedangkan untuk Kejurnas kemungkinan akan digelar pada bulan Desember mendatang.

Sementara turnamen Korea Masters 2019 akan diselenggarakan mulai 19-24 November dan Syed Modi akan digelar pada 26 November - 1 Desember, sedangkan di SEA Games 2019, nama-nama yang mengundurkan diri dari Korea Masters tersebut menjadi bagian dari skuat Indonesia yang akan bertanding untuk memperjuangkan medali emas.

Tentunya jika ingin meraih hasil maksimal di pesta olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara tersebut, beberapa turnamen harus ada yang dikorbankan dan dua turnamen BWF World Tour Super 300 tersebutlah yang rupanya dipilih untuk dikorbankan oleh PBSI.