Evaluasi Ganda Putri Indonesia di French Open 2019

Senin, 28 Oktober 2019 15:03 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Humas PBSI
Greysia Polii/Apriyani Rahayu gagal berprestasi di French Open 2019. Copyright: © Humas PBSI
Greysia Polii/Apriyani Rahayu gagal berprestasi di French Open 2019.

INDOSPORT.COM - Ganda putri Indonesia gagal menyumbang gelar di French Open 2019. Berikut evaluasi ganda putri Indonesia di French Open 2019. 

Turnamen BWF World Tour Super 750 French Open 2019 telah usai. Indonesia berhasil meraih dua gelar di French Open 2019. 

Kevin Sanjaya/Marcus Gideon meraih gelar di nomor ganda putra, dan Praveen Jordan/Melati Daeva meraih gelar di nomor ganda campuran. 

Sayangnya, prestasi di nomor ganda putra dan ganda campuran tersebut tidak diikuti oleh nomor lain, khususnya ganda putri. 

Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang merupakan unggulan ke-6, harus tersingkir di babak kedua. Berikut evaluasi ganda putri Indonesia di French Open 2019. 

Kalah dari Non-unggulan

Greysia/Apriyani seperti pada turnamen-turnamen sebelumnya yang mereka ikuti di tahun 2019, selalu ditempatkan di daftar unggulan. 

Pada French Open 2019, Greysia/Apriyani menempati unggulan ke-6. Sayangnya, Greysia/Apriyani tumbang di babak kedua dari pasangan non-unggulan, Liu Xuanxuan/Xia Yuting. 

Greysia/Apriyani pada babak pertama juga dibuat kesulitan oleh Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata dan harus melewati pertarungan tiga set. 

Padahal, Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata juga adalah pasangan non-unggulan di French Open 2019. 

Gagal Ulang Prestasi 

Sebelum menjadi BWF World Tour, Greysia/Apriyani sebenarnya pernah memenangkan gelar di French Open, pada tahun 2017 lalu. 

Saat itu Greysia/Apriyani mengalahkan Lee So-hee/Shin Seung-chan di laga final. Lee So-hee/Shin Seung-chan sendiri adalah juara French Open 2019. 

Sedangkan Greysia/Apriyani gagal mengulang kenangan manis yang pernah mereka rasakan di tahun 2017 lalu. 

Belum Ada Pengganti Sepadan

Masalah dari nomor ganda putri Indonesia sejauh ini adalah belum adanya pengganti atau pelapis yang sepadan bagi Greysia/Apriyani. 

Ganda putri lainnya seperti Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta dan Ni Ketut Mahadewi Istirani/Tania Oktaviani Kusumah belum mampu berbuat banyak pada turnamen Super 300, 500, hingga 750. 

Memang untuk BWF Tour Super 100 dua nama tersebut sudah berhasil meraih gelar. Akan tetapi untuk turnamen yang levelnya lebih tinggi, Greysia/Apriyani masih menjadi andalan. 

Pada French Open 2019, Greysia/Apriyani bahkan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di nomor ganda putri. Kedepannya, Indonesia harus segera mempunyai ganda putri yang kualitasnya setara dengan Greysia/Apriyani. 

Jika mengambil contoh ganda putra, saat ini tiga pasangan ganda putra Indonesia merajai daftar unggulan di berbagai turnamen dan meraih gelar secara bergantian.