Sony Dwi Kuncoro dan Potensi Rekor 11 Tahun Indonesia yang Bisa Dipecahkan di Fuzhou China Open

Sabtu, 2 November 2019 17:57 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ilustrasi/INDOSPORT
Sony Dwi Kuncoro hingga kini masih memegang rekor Indonesia di Fuzhou China Open, sebagai satu-satunya peraih gelar juara pada sektor tunggal putra. Copyright: © Ilustrasi/INDOSPORT
Sony Dwi Kuncoro hingga kini masih memegang rekor Indonesia di Fuzhou China Open, sebagai satu-satunya peraih gelar juara pada sektor tunggal putra.

INDOSPORT.COM - Sony Dwi Kuncoro hingga kini masih memegang rekor Indonesia di Fuzhou China Open, sebagai satu-satunya peraih gelar juara pada sektor tunggal putra.

Turnamen Fuzhou China Open akan kembali bergulir untuk ke-15 kalinya secara berturut. Namun sayangnya, dalam 15 gelaran Indonesia masih minim raihan gelar.

Wakil-wakil terbaik Tanah Air, sejauh ini baru sukses empat kali menyumbangkan gelar dari berbagai sektor. Salah satunya di sektor tunggal putra lewat Sony Dwi Kuncoro.

Ironinya capaian juara Sony Dwi Kuncoro yang didapatnya pada Fuzhou China Open 2008 itu merupakan satu-satunya gelar juara sektor tunggal putra yang pernah didapat wakil Tanah Air.

Sejak penampilan Sony Dwi Kuncoro 11 tahun lalu, Indonesia memang jarang mengirimkan wakil terbaiknya di Fuzhou China Open. Praktis hanya tahun lalu ada nama Anthony Ginting yang datang sebagai unggulan kedelapan.

11 tahun tak mampu mencapai prestasi tertinggi di sektor ganda putra Fuzhou China Open, Indonesia berpeluang besar mengakhiri catatan rekor buruk tersebut.

Peluang itu menjadi besar karena, di Fuzhou China Open 2019, Indonesia mengirimkan dua tunggal putra terbaiknya sekaligus. Jonatan Christie yang menjadi unggulan keenam dan Anthony Ginting yang merupakan unggulan kedelapan.

Bersama Denmark dan tuan rumah China, Indonesia datang ke Fuzhou China Open 2019 sektor tunggal putra dengan dua unggulan sekaligus. 

Anthony Ginting harus memulai langkahnya di Fuzhou China Open 2019 dengan melawan wakil Hong Kong Angus Ng Ka Long, disaat Jonatan Christie harus terlibat perang saudara melawan wakil Indonesia lainnya, Shesar Hiren Rhustavito.

Meski tak mudah untuk bisa mengakhiri puasa gelar, Indonesia bisa berharap banyak pada Jonatan christie dan Anthony Ginting. Minimal keduannya bisa menyaingi kedigdayaan pebulutangkis nomor satu dunia saat ini, Kento Momota.