Melacak Jejak Mia Audina, Mantan Pebulutangkis Putri yang Jadi WN Belanda

Rabu, 6 November 2019 15:55 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla, Shintya Maharani | Editor: Indra Citra Sena
© Doug Pensinger/Getty Images
Mia Audina, pebulutangkis Indonesia yang 'berkhianat' dengan membela Belanda Copyright: © Doug Pensinger/Getty Images
Mia Audina, pebulutangkis Indonesia yang 'berkhianat' dengan membela Belanda

INDOSPORT.COM - Selain Susy Susanti, Indonesia pernah punya ratu bulutangkis bernama Mia Audina, meski di tengah karier ia memilih pindah dan menjadi warga negara Belanda. Toh fakta itu tak menghilangkan prestasi yang ia torehkan untuk Indonesia.

Wanita kelahiran 22 Agustus 1979 ini menjadi bagian dari tim Piala Uber Indonesia saat masih berusia 14 tahun. Hal itu pun membuatnya menjadi anggota tim Piala Uber termuda di sepanjang sejarah bulutangkis.

Tak hanya menjadi yang termuda, Mia Audina pun sukses menjadi penentu kemenangan Indonesia di Piala Uber 1994 dan 1996, hingga membuat ia mendapat julukan 'Si Anak Ajaib'.

Hidup Mia berubah setelah ia memutuskan menikahi Tylio Arlo Lobman, seorang pria berkebangsaan Belanda. Sempat membuat permohonan agar tetap bisa bermain untuk Indonesia, tapi belakangan ditolak mentah-mentah hingga akhirnya ia memutuskan pindah haluan ke Negeri Kincir Angin.

Selama menjadi pebulutangkis Indonesia, Mia sukses meraih banyak gelar juara, seperti medali perak Olimpiade Atlanta 1996, medali emas SEA Games 1997, Piala Uber 1994 dan 1996, Jepang Open 1997, Singapura Open 1997 dan Indonesia Open 1998.

Meskipun 'membelot' ke negara orang, nyatanya prestasi yang mampu ditorehkan Mia nyatanya jauh lebih mentereng saat ia masih membela Indonesia.

Bersama Belanda, ia kembali meraih juara Swiss Open 2002, medali Perak Olimpiade Athena 2004, Jepang Open 2004, Kejuaraan Eropa 2004, Jerman Open 2005, Belanda Open 2005, serta turut serta dalam Piala Uber dan Piala Sudirman Belanda, sebelum gantung raket pada 2006.

Untuk menanyakan kabar pasti dari Mia Audina ini, INDOSPORT pernah mencoba menanyakan kabar Mia ke rekan-rekan seangkatan seperti Hariyanto Arbi, Ardy B. Wiranata, Yuni Kartika, dan Susy Susanti.

Namun, tak ada satu pun yang tahu kabar Mia. Yuni Kartika pun saat ditanya juga mengaku belum pernah mendengar kabar dari Mia. "Mia Audina? Oh nggak.. nggak ada ya..” jawab Yuni.

Sama seperti Yuni, Haryanto Arbi juga menjawab hal yang sama. "Mia Audina? Sudah lama saya nggak kontak dia. Saya nggak punya nomornya. Nanti kalau kamu sudah ketemu nomornya, saya minta ya," tambah Arbi sambal menanyakan kembali nomor telepon Mia Audina.

Masih dengan jawaban yang sama dengan Yuni dan Arbi, Ardy Wiranata juga tak tahu kabar Mia dan malah bertanya balik kabar mantan atlet bulutangkis tunggal putri itu. "Mia Audina? Waduh saya nggak punya, setahu saya dia pindah ke Belanda ya?”

© Info Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto saat menerima mantan pebulutangkis Mia Audina (kanan) di Kantor Kemenpora Copyright: Info KemenporaMenpora Imam Nahrawi didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto saat menerima mantan pebulutangkis Mia Audina (kanan) di Kantor Kemenpora

Pada Agustus 2016, Mia Audina pernah mendatangi kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk meminta tunjangan dan penghargaan ketika menjuarai Olimpiade. 

Namun, saat itu Menpora Imam Nahrawi dan jajarannya masih berkoordinasi atas permintaan Mia tersebut. Karena menurutnya, dalam aturan, tunjangan hari tua hanya diterima oleh atlet yang berkewarganegaraan Indonesia.