Lee Yong-dae Bongkar Perlakuan Pebulutangkis Indonesia saat Turnamen

Jumat, 22 November 2019 16:04 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Getty Images
Pemain bulutangkis Korea Selatan, Lee Yong-dae, membongkar bagaimana perlakuan para atlet asal Indonesia di setiap kejuaraan bulutangkis yang mereka jalani. Copyright: © Getty Images
Pemain bulutangkis Korea Selatan, Lee Yong-dae, membongkar bagaimana perlakuan para atlet asal Indonesia di setiap kejuaraan bulutangkis yang mereka jalani.

INDOSPORT.COM - Pemain Korea Selatan, Lee Yong-dae, membongkar bagaimana perlakuan para atlet asal Indonesia di setiap kejuaraan bulutangkis yang mereka jalani.

Channel Youtube Korea Reomit mewawancarai pebulutangkis Korea Selatan yang bernama Lee Yong-dae. Ia sangat dikenal di sektor ganda putra dan ganda campuran. Empat pemain yang pernah menjadi partnernya adalah Jung Jae-sung, Ko Sung-hyun, Yoo Yeon-seong dan Lee Hyo-jung.

Meski demikian, saat ini sosok berusia 31 tahun asal Hwasun itu telah pensiun dari dunia bulutangkis. Namun, ia masih aktif mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan raket dan shuttlecock tersebut sampai saat ini.

Melalui channel Youtube Korea Reomit, Yong-dae membeberkan pola permainan Indonesia di setiap kompetisi bulutangkis selama ini. Menurutnya, para atlet dari Indonesia punya kebiasaan menembak kok secara tiba-tiba dan tidak bisa diprediksi.

"Kalau Indonesia paling pintar menembak kok yang nggak bisa ditebak. Jadi, Indonesia ini pergelangan tangannya berbeda. Mungkin karena perbedaan cuaca yang membuat mereka sangat lentur," ujar Yong-dae.

"Sudah gitu, atlet Indonesia itu bawaannya tenang. Entah kenapa pemain Indonesia itu kalem banget, bahkan sampai selesai. Mereka nggak ngasih kesempatan buat saya. Harusnya mereka kasih saya kesempatan biar saya masuk untuk mengacaukan permainan mereka," lanjutnya.

Meski demikian, jawara Macau Open 2018 itu juga mengatakan bahwa para pemain bulutangkis Indonesia mudah menyerah setelah teringgal jauh dari lawan. Namun, mereka bisa kembali bersemangat lagi.

"Kan kita main tiga set, di set pertama misal kita menang gitu, unggul lima skor misalnya. Waktu itu mereka kelihatan sedikit menyerah gitu, jadi performanya mulai turun. Habis itu, kita masuk set kedua. Nah, di set ini mereka mulai fokus lagi dan kita (Korea Selatan) mulai kacau," tambahnya.

Terlepas dari hal tersebut, Lee Yong-dae pernah menempati peringkat satu BWF (Badminton World Federation) baik dari sektor ganda putra maupun sektor ganda campuran. Ia juga pernah memenangkan Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia di Jakarta pada 2005 yang lalu.